Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Mima Varella
Mima Varella (Foto: Istimewa)

Novel Baru Mima Varella; Antara Aku, Kau, Dia dan CintaNYa



Berita Baru, Lamongan – Mima Varella adalah salah satu novelis yang dikenal cukup produktif. Dosen muda yang mengajar di Universitas Islam Lamongan (UNISLA) tersebut pada tahun 2020 berhasil meluncurkan novel terbarunya yang berjudul “Antara Kau, Aku, Dia dan Cinta-Nya”.

Mantan aktivis Pergerakan Mahasis Islam Indonesia (PMII) Rayon Galileo UIN Malang tersebut telah membuka mata para penikmat karya fiksi lewat karya fenomenalnya bertajuk “Tetralogi Journey of Love”.

Sesuai namanya, karya yang ia terbitkan pada tahun 2018 tersebut berisi empat buku yaitu Part 1 Janji Hati, Part 2 Melawan Takdir Cinta, Part 3 Jiwa Pemberontak dan Part 4 Memeluk Takdir.

Dalam wawancara eksklusif dengan Beritabaru.co, Mima menjelaskan bahwa Novel “Antara Aku, Kau, Dia dan CintaNYa” adalah novel yang beraliran sufistik tentang cinta Tuhan pada hambaNya, Cinta hamba pada Tuhannya dan Cinta sesama manusia.

“Novel ini beraliran sufistik, mengulas cinta manusia kepada Tuhan, cinta Tuhan kepada manusia, dan cinta manusia kepada sesamanya”. Ungkapnya.

Novel ini, lanjut Mima, menjabarakan tiga golongan manusia yaitu golongan Zahid, golongan pencari cinta sejatinya Tuhan, dan golongan manusia umum yang serakah, rakus, iri, dengki dan berhasrat untuk menjadi paling menguasai.

“Golongan pertama adalah golongan Zahid. Golongan kedua, adalah kelompok manusia yang diberi kesempatan Tuhan untuk belajar CintaNya. Golongan ke tiga, adalah karakter sebagian besar manusia, rakus, serakah, dengki, iri hati, hasrat ingin memiliki”. Tutur Mima.

Novel Baru Mima Varella; Antara Aku, Kau, Dia dan CintaNYa

Dalam golongan Zahid ini, tokoh yang mewakili adalah Pak Ary, representasi manusia yang sudah mampu menyeimbangkan antara kebutuhan dunia dan akhirat, dia telah melampaui hasrat dan nafsu keduniawian, sosok guru spiritual, sosok Satria sekaligus Brahmana, manusia “biasa” yang mampu menaggalkan nafsu keduniawian. Cinta Tuhan telah terejawantah dalam setiap lini kehidupanya, semua hal yang dilakukan adalah representasi dari cinta Tuhan, sehingga dia selalu melihat senyum Tuhan di mata setiap orang.

Golongan pencari cinta Tuhan diperankan oleh sosok Dony dan Salma. Keduanya diberi kesempatan belajar memahami keberadaan yang suci dalam nurani, keberadaan Sang Maha Cinta yang memberikan arah dan haluan dalam mencintai sesama, mendapatkan pelajaran tentang kasih Tuhan melalui jalan Cinta. Mereka belajar tentang cinta sekaligus keihlasan, belajar mencintai sesama manusia, lalu menyadari bahwa disetiap makhluk ada Ruh suciNya. Pesannya adalah tidak ada alasan manusia membenci sesama, tidak ada alasan manusia merendahkan dan menganggap hitam atau hina manusia lain.

“Di akhir cerita, Novel ini menyampaikan pesan sangat kuat bahwa Cinta akan mengalahkan semuanya, Cinta akan selalu menjadi pemenang”. Urainya.

Mima juga membuka diri kepada para pembaca karyanya untuk berkomunikasi lewat akun media sosial:

FacebookMiMa Varella
Instagram@mima_varella
Telpon/WA/Telegram082331602188