Nilai Ekspor Udang Indonesia ke Amerika Capai US$ 1,106 Miliar
Berita Baru, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan nilai ekspor komoditas udang Indonesia ke pasar Amerika Serikat sejak Januari hingga September 2022 mencapai 1,106 miliar dolar AS dengan volume ekspor sebanyak 118 ribu ton.
“Sasaran pasar ekspor udang nasional meliputi Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, ASEAN (9 negara), Uni Eropa (27 negara) dan tumbuh positif 12,97 persen Year Over Year (YoY),” kata Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Erwin Dwiyana.
Hal itu disampaikan pada seminar dan temu bisnis industrialisasi budidaya udang vaname di kawasan Teluk Tomini mendukung ketahanan pangan nasional pada rangkaian Hari Ikan Nasional (Harkanas) ke-9 di Parigi Moutong, Sabtu (19/11)
Ia menjelaskan, ekspor udang Indonesia ke Amerika mengambil porsi 71,6 persen dari total ekspor udang nasional, atau menjadi negara tujuan ekspor terbesar pada komoditas udang, dan negara tujuan kedua yakni Jepang senilai 298 juta dolar AS dengan volume 28 ribu ton.
Pada kegiatan ekspor, pasar Amerika juga menyukai produk olahan yakni udang tropis kupas beku hasil budi daya ukuran 60 centimeter dengan nilai 2,2 miliar dolar AS sejak Januari sampai dengan Agustus tahun ini, kemudian produk olahan udang praktis dan siap masak atau ready to cook.
“Ada juga produk olahan udang lainnya, seperti udang berlapis tepung, udang utuh beku dengan berbagai ukuran hasil budi daya,” ujar Erwin.
Ia memaparkan, perubahan ekonomi global juga mempengaruhi sejumlah ekspor komoditas perikanan nasional, meski begitu produk perikanan lainnya justru mengalami peningkatan, salah satunya udang.
Menurut data statistik, nilai rata-rata perdagangan udang global sejak tahun 2017 hingga 2021 mencapai 4,34 miliar dolar AS, dan Indonesia mengambil pangsa pasar komoditas tersebut sekitar 1,89 miliar dolar AS atau 7,7 persen.
“Guna memenuhi kebutuhan ekspor, tentu efisiensi dan peningkatan produksi dengan sistem budi daya dan revitalisasi tambak serta sertifikasi produk,” tutur Erwin.
Ia menambahkan, dalam menjaga dan meningkatkan ketahanan pasokan ekspor, katanya, pihaknya berupaya melakukan perluasan akses pasar internasional, promosi dan pencitraan produk serta penguatan logistik.
Selain itu, secara internal penjaminan mutu, pengembangan kawasan industri pengolahan ikan yang terintegrasi dengan kawasan peningkatan produksi udang dan penyedia layanan logistik.
“Sejumlah komoditas ekspor nasional pada sektor perikanan yakni rajungan-kepiting, rumput laut, cumi-sotong-gurita, tuna-tongkol-cakalang, udang dan ikan campuran,” terang Erwin.