Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ngabuburit Ulama Perempuan #7: Orang Tua Wajib Mendidik Anak Berpuasa
Nyai Nurlia Sultan, Simpul Rahima Sulawesi Selatan dan Pembina Pondok Pesantren Wahdaniyatillah Dulang Kel. Borong, Kec. Tanralili, Maros Sulsel. (Foto: SC/Swararahimah)

Ngabuburit Ulama Perempuan #7: Orang Tua Wajib Mendidik Anak Berpuasa



Berita Baru, Jakarta – Peran orang tua mendidik anak merupakan bagian dari memelihara atau menjaga keluarga dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. At-Tahrim ayat 6.

Nyai Nurlia Sultan, Simpul Rahima Sulawesi Selatan mengatakan bahwa orang tua memiliki kewajiban mengajarkan syariat-syariat agama kepada keluarganya, termasuk pembelajaran berpuasa untuk anak-anak kecil yang belum baligh.

“Orang tua wajib mengenalkan, memberikan pembiasaan, melakukan pengajaran secara berkala dan bertahap,” ujar Nyai Nurlia Sultan dalam acara Ngabuburit bersama Ulama Perempuan pada hari Senin, 19 April 2021 yang disiarkan dalam channel youtube Swararahima dotcom.

Menurut Nyai Nurlia, yang menjadi indikator pembelajaran terhadap anak untuk berpuasa adalah teladan orang tua, mulai dari sahur hingga tiba waktu berbuka. Model tauladan orang tua ini sangat penting dalam mendidik karakter seorang anak.

Selain itu, tidak adanya unsur paksaan dalam mendidik anak berpuasa. “Yang kedua inilah sangat penting, karena jangan sampai pembelajaran yang kita berikan membuat anak merasa diintimidasi, merasa dipaksa sehingga enggan untuk melakukannya kembali,” ungkapnya.

Selanjutnya, Pembina Pondok Pesantren Wahdaniyatillah Dulang Kel. Borong, Kec. Tanralili, Maros Sulsel ini menyarankan dalam mendidik anak berpuasa diupayakan dengan latihan berkala atau bertahap. Menyesuiakan kemampuan anak, bukan keinginan orang tua, supaya anak betul-betul merasa dilatih bukan dipaksa.

Orang tua, lanjut Nurlia, juga harus menjamin kesehat dan vitamin makanan yang dikonsumsi anak selama selam proses berpuasa. Supaya energi seorang anak dalam melakukan puasa terpenuhi. Selain itu, memberikan reward, pujian tiap kali seeorang anak berhasil melakukan latihan puasa.

“Sehingga membuat anak-anak kita lebih semangat, mereka yakin dan percaya diri untuk melanjutkan puasanya.” tutup Nyai Nurlia Sultan. (MKR)