Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Musim Kemarau, Warga Kedamean Gresik Krisis Air Bersih

Musim Kemarau, Warga Kedamean Gresik Krisis Air Bersih



Berita Baru, Gresik – Masyarakat Desa Tulung, Kecamatan Kedamean, Gresik dilanda krisis air bersih akibat musim kemarau. Kondisi ini membuat warga terpaksa membeli air menggunakan jerigen untuk kebutuhan sehari-hari.

Ahmad Harun Rosyid (25), warga desa setempat mengatakan, tiap musim kemarau melanda, waduk dan telaga tempat warga mengambil air mengalami kekeringan. Sehingga untuk kebutuhan sehari-hari, warga termasuk dirinya terpaksa harus membeli air bersih.

“Iya waduk dan telaga kering, setiap musim kemarau warga disini kesulitan mencari air bersih, sehingga terpaksa beli dengan jerigen,” ungkapnya.

Harun menerangkan, untuk mendapatkan air bersih, warga setiap hari harus mengantri dengan membawa jerigen. Setiap jerigen dikenakan harga 500 rupiah. Biasanya, sekali pembelian bisa mencapai empat sampai enam jerigen.

Sebenarnya, warga sudah melakukan upaya mencari sumber air bersih di sekitar desa itu dengan mendatangkan tim ahli, namun hingga saat ini belum juga ditemukan. Sehingga setiap tahun saat musim kemarau datang, warga selalu kesulitan mencari air bersih.

“Sudah pernah ada tim ahli mencari sumber air datang kesini, tapi waktu itu tidak menemukan sumbernya,” keluhnya.

Ia berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik segera mencarikan solusi terbaik agar kebutuhan air bersih warga tercukupi ketika musim kemarau tiba. Misalnya dengan menyalurkan air dari PDAM Giri Tirta yang jaraknya tidak begitu jauh dari desa tersebut.

“Harapan kami pemerintah daerah bisa mencarikan solusi agar warga tidak kesulitan mencari air bersih ketika musim kemarau, seperti menyalurkan PDAM ke desa kami, karena jaraknya juga tidak terlalu jauh,” pintanya.

Sementara, Kepala Dusun Panggang Desa Tulung, Kusnadi saat dikonfirmasi membenarkan jika saat ini warga tengah kesulitan mencari air bersih sehingga terpaksa beli menggunakan jerigen. Kondisi itu berlangsung selama hampir satu bulan.

“Sudah hampir 1 bulan, telaga kering,” tutupnya.