Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Mulai Hari Libur Hingga Anggaran, Dalih Kadis PUTR Tanggapi Sidak Bupati Gresik di Jalan Rusak Mengare

Mulai Hari Libur Hingga Anggaran, Dalih Kadis PUTR Tanggapi Sidak Bupati Gresik di Jalan Rusak Mengare



Berita Baru, Gresik – Belakangan penanganan jalan rusak menuju pulau Mengare Kecamatan Bungah menjadi sorotan berbagai pihak. Puncaknya pada saat sidak Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani (Gus Yani) tempo hari pada Kamis (11/3) lalu.

Proyek pengerjaan itu pun dinilai carut marut sejak lama. Mulai dari saling lempar tanggung jawab, hingga buruknya koordinasi di internal OPD tersebut. Termasuk dalam penyampaian laporan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Gresik kepada Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani.

Sebelum bertemu awak media, Kepala Dinas PUTR, Gunawan Setiaji menggelar diskusi terlebih dahulu bersama jajarannya, termasuk Bidang Bina Marga. Saat dikonfirmasi, Gunawan malah menanyakan inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan Bupati, kenapa saat hari libur ? Dikatakannya, saat itu memang hanya urukan saja.

“Jadi masalahnya kenapa sidak bupati hari libur ? Cuman, begitu beliau datang, yang ada disana hanya urukan saja,” terangnya.

Terkait laporan kepada Bupati soal alat berat milik Unit Reaksi Cepat (URC) yang digunakan untuk memperbaiki paving, Gunawan menceritakan kronologinya. Menurutnya, dia sudah melaporkan bahwa ada alat berat untuk membenahi jalan menuju Mengare yang rusak karena paving-paving tidak beraturan.

Lanjutnya, pada Jumat pekan lalu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau dan datang ke Mengare dalam waktu dekat. Dia bersama Pj Sekda Gresik meninjau dan mengirim alat berat URC untuk persiapan menguruk sedikit jalan yang rusak. Seperti memberi urukan pasir kepada paving yang rusak.

Saat itu juga, kata dia, ada kegiatan Bupati bersama Forkopimda untuk ziarah dalam rangkaian hari jadi Kabupaten Gresik.

“Disana ternyata ada permasalahan sampah saat mau ziarah. Terpaksa mesin yang dibawa ke Mengare, kami tarik kembali untuk membersihkan sampah. Kemudian, akan kembali ke Mengare. Bannya meletus, kemarin sudah mobilisasi kesana. Besok kembali lagi,” kata Gunawan.

Kondisi jalan paving yang dibiarkan rusak bertahun-tahun itu, akan dilaksanakan pengurukan saja. Proses pengurukan selesai, baru mulai lelang perbaikan jalan Mengare sejauh 2 kilometer. Perbaikan jalan yang menelan anggaran kurang lebih Rp 1 miliar itu, hanya untuk mengganti paving yang rusak saja.

“Nanti paving dibongkar, lapisan diganti, paving yang rusak diganti dengan mutu dan kualitas sama dan yang diperlukan. Nanti ada proses lelang karena menelan anggaran Rp 1 miliar untuk mengganti paving rusak saja di sepanjang jalan 2 kilometer menuju Mengare,” paparnya.

Menurutnya, sudah ada paket pengerjaan sebesar Rp 1 miliar dan harus lelang. Dalam wawancara kepada awakmedia di kantornya, terdapat fakta baru. Bahwasanya, ada kendala dalam proses lelang.

Lelang yang seharusnya tuntas pada akhir bulan Februari itu ternyata mengalami kendala dan molor hampir dua pekan. Hal ini, mengancam ritme kerja Gresik baru yang harus cepat dalam menuntaskan masalah substansial di 99 hari Nawa Karsa.

“Proses lelang ada kendala akun yang dipakai PPK dokumen disebabkan pengikut lelang ternyata bermasalah mulai akhir februari lalu. Kami menunggu dijawab pusat menunggu,” terangnya.

Seharusnya, jika pada akhir Februari lelang sudah berjalan, maka pengerjaan akan dimulai awal April. Namun, gara-gara kendala dalam mengunggah dokumen, paling cepat akan dikirim pada Senin (15/2) besok.

“Akhir februari sudah proses lelang, awal april sudah bisa dikerjakan. kalau sore ini sudah bisa mengupload PPK, maka perlu satu bulan lagi misalkan senin 15 maret baru 15 april sudah bisa. Sekarang hari jumat, mungkin nanti hari senin,” terangnya.

Tiba-tiba, telepon selulernya itu berdering. Gunawan langsung menerima telepon dari seseorang bernama Herman. Ternyata, di depan awak media, obrolan dalam telefon tersebut memberikan informasi jika sekitar pukul 16.45 Wib, tiba-tiba alat untuk mengunggah dokumen mengikuti lelang itu sudah bisa digunakan.

“Masalah aplikasi terkendala, tapi yang lain tetap jalan terus. Besok ada evaluasi sejauh mana. Satu paket tidak terlaksanakan. Saya salah, saya tanggung jawab, saya yang bodoh karena tidak lapor ke Bupati. Masalah teknis baru saya tahu kemarin. Padahal ada paketnya,” tutupnya.

Sebelumnya, Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mencari tahu sejauh mana perbaikan jalan akses menuju Mengare. Gus Yani sapaan akrabnya, saat itu mengayuh sepeda balap di hari libur Isra Miraj.

Gus Yani geleng-geleng kepala merasakan jalan rusak di wilayah Mengare, Kecamatan Bungah. Dia mencari keberadaan alat berat yang disampaikan jajarannya itu.

Bupati milenial ini sudah gowes di wilayah Mengare. Gus Yani sudah melintasi akses masuk ke Mengare bahkan ke tiga desa di Mengare pagi hari sejak pukul 05.30 Wib. Dia tidak menemukan dimana alat berat untuk perbaikan jalan tersebut.

Saking kesalnya, dia menuntun sepedanya itu, kemudian  menata paving yang rusak dengan kondisi bergelombang dan tidak beraturan di tengah jalan.

Satu-satunya akses jalan yang digunakan warga itu sudah bertahun-tahun lamanya rusak. Sambil menyapa, Gus Yani langsung meminta maaf kepada para pengguna jalan yang melintas.  

Saat itu, Gus Yani hanya menerima ada alat berat untuk perbaikan jalan. Tidak ada laporan kendala dalam proses lelang PPK  dari Dinas PUTR yang menyebabkan perbaikan jalan di Mengare molor.

“Ternyata tidak ada pengerjaan pagi hari ini, saya berharap dinas PU (pekerjaan umum) harus konsisten mengawal pekerjannya,” pungkasnya.