Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Moeldoko Serukan Percepatan KUSUKA Bagi Nelayan Kecil

Moeldoko Serukan Percepatan KUSUKA Bagi Nelayan Kecil



Berita Baru, Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko menyerukan percepatan proses pengurusan dan penerbitan Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (KUSUKA) bagi nelayan kecil agar memudahkan mereka mengakses kebutuhan bahan bakar minyak (BBM).

“Selain surat rekomendasi, nelayan harus menyertakan lampiran-lampiran seperti KTP atau kartu tani, surat keterangan usaha atau surat keterangan peralatan yang digunakan. Ini yang dinilai menyulitkan,” kata Moeldoko dalam keterangan persnya, Jumat (24/6).

Hal itu ia ungkap menghadiri Rapat Koordinasi Kantor Staf Presiden dengan Kementerian/Lembaga di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (24/6).

Dalam kesempatan itu, Moeldoko menyoroti hasil survei koalisi KUSUKA 2020 yang menyebutkan bahwa 69 persen nelayan kecil kesulitan membeli BBM bersubsidi dan 78 persen mengalami kesulitan memperoleh surat rekomendasi.

Isu penyaluran BBM bersubsidi bagi nelayan kecil menjadi salah satu topik pembahasan rakor KSP dan K/L tersebut sebagai upaya menindaklanjuti amanat Presiden Joko Widodo pada rapat terbatas 17 April 2020 yang meminta percepatan pemenuhan akses BBM bersubsidi untuk nelayan kecil.

Oleh karena itu, Moeldoko menegaskan bahwa KSP mendorong kementerian/lembaga agar mempercepat pengurusan dan penerbitan KUSUKA.

Pasalnya, menurut mantan Panglima TNI itu KUSUKA telah mencakup data-data nelayan yang bisa menjadi pedoman untuk penentuan dan pengalokasian BBM bersubsidi.

“Ini tidak hanya mengoptimalkan penyerapan kuota BBM bersubsidi, tetapi juga penyalurannya akan tepat sasaran. KUSUKA itu by name, by address, NIK, dan ukuran kapalnya juga terdaftar di kartu,” ujarnya.

“Jadi ke depan nelayan tidak lagi kesulitan mengurus surat rekomendasi dan lampiran-lampirannya. Jika mereka membeli BBM tinggal menunjukkan kartu KUSUKA saja,” sambung Moeldoko.

Sebelumnya di sela-sela rakor dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian ESDM, BPH Migas, Pertamina, dan enam pemerintah daerah, terkait penyederhanaan prosedur penyaluran BBM bersubsidi untuk nelayan.

MoU yang melibatkan pemda Kepulauan Riau, Medan Sukabumi, Cilacap, Bitung, dan Maluku Tengah tersebut juga akan mengoptimalkan penggunaan KUSUKA sebagai basis data tunggal nelayan.

“MoU ini menjadi pilot project dan akan dikembangkan ke daerah-daerah lain. KSP kan kawal penuh dan memasukkannya ke dalam Sismonev,” pungkas Moeldoko.