Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell Fontelles menghadiri KTT G7 para menteri luar negeri dan pembangunan di Liverpool, Inggris, 11 Desember 2021. Foto: Reuters.
Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell Fontelles menghadiri KTT G7 para menteri luar negeri dan pembangunan di Liverpool, Inggris, 11 Desember 2021. Foto: Reuters.

Mode Pencegahan, Uni Eropa Berencana Memberikan Sanksi Ekonomi ke Rusia



Berita Baru, Brussels – Menanggapi konflik yang sedang memanas antara Ukraina dan Rusia, Uni Eropa berencana memberikan sanksi ekonomi ke Rusia sebagai langkah “mode pencegahan”, kata salah seorang diplomat tinggi blok itu pada Senin (13/12).

“Kami sedang dalam mode pencegahan,” kata Josep Borrell kepada wartawan saat dia tiba untuk pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels.

Jika terjadi, maka langkah tersebut akan menjadi babak baru sanksi ekonomi terhadap Rusia bersama dengan AS dan Inggris sebagai sekutu NATO.

“Bagaimanapun, kami akan mengirimkan sinyal yang jelas bahwa setiap agresi terhadap Ukraina akan menimbulkan kerugian besar bagi Rusia… Kami sedang mempelajari bersama dengan AS dan Inggris apa (sanksi) dapat, kapan dan bagaimana, secara terkoordinasi,” imbuh Josep Borrell.

Diketahui pada Juli 2014, Uni Eropa dan Amerika Serikat memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Rusia, menargetkan sektor energi, perbankan dan pertahanannya.

Langkah pemberian sanksi ini akan semakin kuat jika Rusia mencoba menyerang Ukraina setelah penumpukan pasukan di perbatasannya.

Para pemimpin Barat khawatir akan serangan Rusia ke Ukraina oleh Rusia seperti yang terjadi pada aneksasi Krimea pada 2014.

Rusia mengatakan tidak memiliki niat untuk menyerang Ukraina dan menuduh Ukraina mengerahkan setengah tentaranya untuk menghadapi separatis.

“Kami yakin bahwa Rusia sebenarnya sedang mempersiapkan perang habis-habisan melawan Ukraina. Ini adalah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya mungkin sejak Perang Dunia Kedua,” kata Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis.

“Jika itu adalah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya … itu berarti jawabannya juga harus belum pernah terjadi sebelumnya dari negara-negara Barat,” imbuh Lansbergis.

Para diplomat UE mengatakan kepada Reuters bahwa diskusi pemberian sanksi itu akan difokuskan pada potensi peningkatan bertahap dari sanksi apa pun, mulai dari kemungkinan larangan perjalanan dan pembekuan aset pada politisi Rusia hingga pelarangan hubungan keuangan dan perbankan dengan Rusia.

Memberi sanksi pada pipa Nord Stream 2 antara Rusia dan Jerman untuk mencegahnya beroperasi juga merupakan pilihan, serta menargetkan lebih banyak perusahaan pertahanan dan energi milik negara Rusia atau membatalkan kontrak gas alam.

Para utusan mengatakan langkah-langkah seperti itu kemungkinan akan dipertimbangkan hanya jika militer Rusia berusaha melakukan invasi penuh ke Ukraina.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah memperingatkan Rusia bahwa aliansi militer Barat mendukung Ukraina. Para menteri luar negeri dari negara demokrasi kaya Kelompok Tujuh memperingatkan Rusia pada hari Minggu tentang “konsekuensi besar” jika menyerang Ukraina.