Militer Serang Markas Pedemo, 8 Orang Tewas
Berita Baru, Internasional – Junta Myanmar dilaporkan telah menyerbu markas para pedemo pro-demokrasi di Tarhan, Kalay, Sagaing, hingga menewaskan delapan orang.
Menurut saksi, tujuh korban tewas merupakan pengunjuk rasa dan satu orang pengamat. Selain itu, 20 orang dilaporkan luka-luka dalam kejadian itu.
Warga Kalay yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan para tentara menunggu para pengunjuk rasa lengah, lalu menyerbu pada pukul 05.00.
“(Angkatan bersenjata) mengintensifkan penyerangan sekitar pukul 05.45. Pasukan menutup semua arah yang dapat digunakan penduduk setempat untuk mengirim bantuan ke markas itu. Jadi orang-orang dari desa lain tidak bisa datang untuk membantu mempertahankan (kamp Tarhan) dari serangan itu,” kata penduduk setempat, seperti dilansir Myanmar Now, Rabu (7/4).
Serangan berlanjut hingga pukul 09.00. Para serdadu juga dilaporkan menembaki rumah-rumah di daerah pemukiman dan menyerbu klinik setempat.
Serangan tentara ke kamp pedemo di Tarhan dilakukan dari empat arah. Mereka menggunakan senapan mesin serta granat.
Menurut laporan pengunjuk rasa, sekitar 20 orang terluka dan sebanyak 10 orang ditangkap dalam kejadian itu. Sementara itu dari delapan korban tewas, hanya lima orang yang jasadnya ditemukan.
Meskipun aparat menyerbu kamp pedemo itu, penduduk Kalay tetap turun ke jalan sekitar pukul 11.00 untuk berunjuk rasa.
Menurut catatan Lembaga Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik Myanmar (AAPP) pada Selasa (6/4), jumlah korban tewas akibat bentrokan aparat keamanan dan pedemo saat ini mencapai 581 orang, sementara yang ditahan junta militer mencapai 2.750 orang.
Sebuah pabrik milik perusahaan garmen China, JOG Garment Factory, di Yangon hari ini dibakar massa. Tidak ada laporan korban meninggal atau luka dalam kejadian itu, seperti dilansir Reuters.
Hal ini memperlihatkan sentimen anti-China di kalangan rakyat Myanmar masih sangat tinggi. Sebab pada Maret lalu sebanyak 32 pabrik miliki perusahaan China dibakar massa pedemo.
Di mata rakyat Myanmar, pemerintah China dianggap mendukung junta militer Myanmar yang melakukan kudeta pada 1 Februari lalu.