Militer Israel Sergap Warga Palestina di Tepi Barat, Seorang Balita Terluka Parah
Berita Baru, Tepi Barat – Seorang balita Palestina terluka parah bersama dengan ayahnya yang juga terluka setelah ditembak oleh militer Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Menurut kantor berita WAFA, balita yang berusia dua tahun itu berada dalam kondisi kritis pada Jumat (2/6) pagi, kata dokter.
Pihak berwenang Palestina mengatakan yang terluka sedang duduk di dalam mobil pada Kamis malam ketika mereka diserang.
Pria berusia 40 tahun itu dibawa ke rumah sakit di Ramallah, sementara putranya diangkut ke rumah sakit Sheba Israel dengan helikopter.
Insiden itu merupakan bagian dari penyergapan militer Israel di desa Nabi Saleh, barat laut Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, menurut kantor berita Palestina Wafa.
Menurut sumber yang dikutip WAFA, Aktivis Bilal Tamimi mengatakan bahwa pasukan Israel menutup pintu masuk desa dan menembaki sebuah kendaraan.
Bilal Tamimi menambahkan, anak yang dilaporkan berusia dua tahun itu mengalami luka parah di bagian kepala.
Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa orang-orang bersenjata telah melepaskan tembakan ke pemukiman Tepi Barat yang diduduki Neve Tzuf, yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Dikatakan tentara di pos jaga membalas tembakan, mengenai pria dan anak itu.
Tentara telah membuka penyelidikan atas penembakan itu, dengan mengatakan “menyesalkan kerugian bagi non-kombatan”.
Israel telah memperluas serangan militer hampir setiap malam di wilayah pendudukan di bawah pemerintahan sayap kanannya.
Sejak awal 2023, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 158 warga Palestina, termasuk 26 anak-anak, menurut Wafa.
Korban tewas juga termasuk 36 warga Palestina yang dibunuh oleh tentara Israel selama serangan empat hari di Jalur Gaza yang terkepung dari 9 hingga 13 Mei.
Lebih dari 700.000 orang Israel tinggal di permukiman di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur yang diduduki, yang direbut Israel dalam Perang 1967.