Microsoft: 10 Negara Jadi Target Malware KingsPawn Buatan Israel
Berita Baru – Spyware Israel yang digunakan untuk meretas perusahaan telah digunakan terhadap jurnalis, tokoh oposisi, dan organisasi advokasi di setidaknya 10 negara.
Hal itu diungkapkan oleh sebuah penelitan terbaru dari Microsoft Corp dan watcdog internet Citizen Lab pada Selasa (11/4).
Citizen Lab mengatakan dalam laporannya bahwa mereka telah mengidentifikasi beberapa korban masyarakat sipil yang iPhone-nya telah diretas menggunakan perangkat lunak pengawasan yang dikembangkan oleh perusahaan Israel, QuaDream Ltd.
QuaDream merupakan perusahaan pesaing profil rendah dari perusahaan spyware Israel NSO Group, yang telah masuk daftar hitam oleh pemerintah AS atas tuduhan pelecehan.
Dalam laporannya yang diterbitkan pada saat yang sama, Microsoft mengatakan percaya dengan “keyakinan tinggi” bahwa spyware itu “terkait kuat dengan QuaDream.”
Dalam sebuah pernyataan Microsoft, Penasihat Umum Associate Microsoft Amy Hogan-Burney mengatakan bahwa kelompok peretasan tentara bayaran seperti QuaDream “berkembang dalam bayang-bayang” dan bahwa mengumumkannya secara terbuka adalah “penting untuk menghentikan aktivitas ini.”
Pengacara Israel Vibeke Dank, yang emailnya terdaftar di formulir pendaftaran perusahaan QuaDream, tidak membalas pesan yang meminta komentar.
Upaya berulang kali oleh Reuters untuk menghubungi QuaDream selama setahun terakhir, termasuk kunjungan ke kantor perusahaan di luar Tel Aviv, namun tidak berhasil.
Reuters melaporkan pada tahun 2022 bahwa QuaDream sebelumnya telah mengembangkan alat peretasan yang tidak memerlukan interaksi yang serupa dengan program yang digunakan oleh NSO.
Alat peretasan seperti itu, yang dikenal sebagai “zero-click”, sangat disukai oleh penjahat dunia maya, mata-mata, dan penegak hukum karena alat tersebut dapat menyusupi perangkat dari jarak jauh tanpa perlu membuka tautan berbahaya atau mengunduh lampiran yang tercemar.
NSO tidak segera membalas pesan yang meminta komentar.
Baik Citizen Lab maupun Microsoft tidak mengidentifikasi target perangkat lunak QuaDream, tetapi tuduhan tersebut masih dapat merugikan perusahaan.
Laporan tersebut muncul setelah tindakan keras yang diumumkan terhadap industri spyware internasional oleh Presiden AS Joe Biden.
Bulan lalu, Gedung Putih mengumumkan perintah eksekutif yang dimaksudkan untuk mengekang pembelian perangkat lunak pengawasan oleh badan-badan AS jika program tersebut juga digunakan oleh pemerintah yang represif di luar negeri.
Gedung Putih tidak segera menanggapi pesan yang meminta komentar.
Tidak seperti NSO, yang secara teratur memberi pengarahan kepada jurnalis di tengah tuduhan pelecehan, QuaDream tidak menonjolkan diri.
Perusahaan tidak memiliki situs web yang menggembar-gemborkan bisnisnya dan karyawan telah diberitahu untuk menyimpan referensi apa pun tentang perusahaan mereka dari media sosial, demikian laporan Reuters sebelumnya.