Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

#ParadeTogether
Mia Khalifa (Foto: Instagram @miakhalifa).

Mia Khalifa Dukung Program Amal #ParadeTogether



Berita Baru, Internasional – Di tengah pandemi Covid-19, perusahaan pakaian dalam (underwear) Parade, melakukan kampanye unik di dunia maya, yaitu #ParadeTogether.

Kampanye ini dilatarbelakangi program karantina yang dilakukan oleh pemerintah guna mencegah penyebaran Covid-19. Akibat pembatasan sosial tersebut, diperkirakan jutaan orang kehilangan pekerjaan dan terancam kekurangan pangan.

Kampanye #ParadeTogether merupakan kampanye mengunggah foto di rumah dengan menggunakan pakaian dalam. Dan setiap foto yang diunggah, Parade akan menyumbang 1 dolar kepada Feeding America untuk mengatasi kebutuhan pangan masyarakat.

Syaratnya mudah, hanya dengan menyertakan tagar #ParadeTogether dan mengajak 5 orang untuk mengikuti gerakan ini. Feeding America sendiri merupakan jaringan bank makanan yang “memimpin perjuangan” untuk mengakhiri kelaparan di berbagai komunitas di seluruh negeri.

Kampanye ini sudah dimulai di akun Instragram Parade sejak tanggal 20 maret 2020.

https://www.instagram.com/p/B99svJLBuiE/

Kampanye menjadi viral setelah mantan pemain film dewasa berdarah campuran Lebanon-Amerika, Mia Khalifa, mengikuti gerakan itu. Mia Khalifah sendiri merupakan salah satu pemain film dewasa yang menduduki peringkat 5 besar di situs film porno ternama dunia.

Hari Jumat (20/3), Mia Khalifa mengunggah foto menggunakan pakaian dalam secara sengaja untuk mengikuti kampanye dari Parade. Ia juga merekomendasikan setiap “bad bitch” yang sedang di rumah untuk membuat konten serupa.

Mia Khalifa Dukung Program Amal #ParadeTogether

Sejauh ini, di Instagram sudah hampir ratusan foto dengan pakaian dalam dengan tagar #ParadeTogether.

Negara-negara di seluruh dunia sedang berusaha keras untuk mencegah penyebaran virus COVID-19.

Banyak negara sudah menginstruksikan warga negara untuk melakukan tindakan karantina dan pembatasan sosial. Karena logistik dan jaringan ekonomi terganggu, maka muncul kekhawatiran akan kurangnya suplai makanan dan komoditas lain.