Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Neraca Perdagangan
Tangkapan layar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dalam konferensi video, Penanganan Covid-19, Pemulihan Ekonomi Nasional dan Ketahanan Pangan, Senin (9/11).

Meski Pandemi, Neraca Perdagangan Indonesia Tunjukkan Kinerja Baik



Berita Baru, Jakarta – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengungkapkan, bahwa neraca perdagangan pada tahun 2020 menunjukkan kinerja yang baik sekaligus capaian tertinggi sejak 2012.

Hal tersebut disampaikan Agus dalam konferensi video Penanganan Covid-19, Pemulihan Ekonomi Nasional dan Ketahanan Pangan, Senin 9 November 2020.

“Secara kumulatif neraca dagang Januari sampai September 2020 ini surplus 13,5 miliar dolar AS. Memang ini neraca perdagangan melampaui keseluruhan tahun 2017 dan merupakan capaian tertinggi sejak 2012,” kata Agus, Senin (9/11).

Agus menyebut terdapat komoditas yang mempengaruhi kenaikan ekspor di bulan September 2020 antara lain besi dan baja, lemak dan minyak hewan nabati, kendaraan beserta part-nya, mesin dan perlengkapan elektrik, kemudian plastik dan barang plastik.

Kelima produk tersebut, kata Agus, memiliki pangsa ekspor 34,02 persen dari total ekspor non migas Indonesia pada bulan September 2020. “Dan mencatat peningkatan kumulatif sebesar 0,7 miliar dolar AS,” ujarnya.

Menurut Agus, faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan nilai ekspor Indonesia tidak terlepas dari mulai pulihnya perekonomian negara lain. 

“Peningkatan nilai ekspor baja terutama disebabkan oleh meningkatnya permintaan dari Tiongkok dan Malaysia karena mulai pulihnya negara tersebut. Sementara peningkatan ekspor diakibatkan naiknya oleh harga CPO di pasar internasional dan naiknya CPO dari Tiongkok dan India,” ujar Agus.

Telah terjadinya surplus neraca perdagangan, kata Agus, merupakan sinyal positif bagi perekonomian nasional dan tren ekspor akan dipertahankan walaupun di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

“Kemudian juga ada tekanan impor yang mendalam namun disini kita tekan dengan impor barang konsumsi. Barang baku memang ada sedikit tertekan namun ini kita tetap pertahankan bagaimana mempertahankan bahan baku tersebut,” ucap Agus.

Lebih lanjut, Agus mengharapkan surplusnya neraca perdagangan ini dapat memberikan motivasi bagi pelaku usaha di dalam negeri. 

“Karena ini kita tingkatkan ekspornya terutama khususnya UMKM. Ini sangat positif karena PDB kita terhadap konsumsi cukup besar, dan faktor-faktor tersebut memang kita dorong,” kata Agus.