Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

China Mobile
(Foto: Mark Schiefelbein)

Meski Ditekan AS, Huawei Menangkan Kontrak Besar dari China Mobile



Berita Baru, Internasional – Menurut laporan Bloomberg, Huawei telah memenangkan kontrak senilai CNY28,4 miliar (US$4 miliar) untuk pembangunan infrastruktur 5G di China dari operator terbesar mereka, China Mobile. Jumlah infrastruktur yang dibangung Huawei menurut kontrak adalah 132.000 BTS (base transceiver station). Jumlah itu lebih dari setengah dari total yang dipesan oleh China Mobile untuk dibangun tahun ini.

Sisa dari kontrak itu dilaporkan dibagi di antara para pesaing Huawei: ZTE mendapat kontrak sekitar CNY10 miliar (US$1,41 miliar) dan Ericsson mendapat kontrak sekitar CNY5 miliar (US$ 710 juta).

Meski Ditekan AS, Huawei Menangkan Kontrak Besar dari China Mobile
Gedung kantor Huawei di pusat penelitian dan pengembangannya di Dongguan di provinsi Guangdong Cina selatan.

Selain memenangkan kontrak untuk membangun BTS, Huawei dilaporkan juga telah mengamankan perjanjian dengan China Mobile untuk memproduksi sekitar 70.000 smartphone yang dilengkapi dengan teknologi 5G dan 140.000 perangkat WiFi portabel yang mampu bekerja dengan jaringan 5G. Namun, perkiraan nilai kontrak-kontrak ini belum bisa dipastikan nilainya.

Kontrak CNY28,4 miliar yang dimenangkan Huawei hanyalah bagian kecil dari proyek pemerintah China yang menganggarkan sekitar CNY 1,2 triliun (US$ 170 miliar) untuk menyebarkan teknologi 5G di seluruh negeri selama lima tahun. Anggaran sebesar itu bertujuan agar pemerintah Cina bisa menjadi pemimpin global di bidang tersebut.

Presiden China Xi Jinping menyebut pengembangan teknologi 5G itu bisa menjadi landasan untuk memulihkan perekonomian China setelah mengalami pukulan berat karena pandemi virus korona.

Tekanan Keras dari AS

Namun jatah kontrak ini dapat membantu Huawei selama mendapat tekanan keras dari Amerika Serikat (AS). Huawei telah mengalami beberapa kesulitan di AS karena tindakan pemerintah AS yang memberikan batasan-batasan ketat pada Huawei dalam melakukan bisnis dengan perusahaan-perusahaan teknologi di Amerika.

Tekanan keras dari AS tersebut sudah terjadi sejak tahun 2019, di mana pemerintah AS memberikan larangan lisensi Huawe di AS. Lalu beberapa waktu lalu, AS mengancam akan memotong penjualan chip yang dibuat oleh perusahaan Amerika ke perusahaan China. Ini kemudian membuat TSMC tidak bisa lagi membuat chip untuk Huawei yang mana TSMC adalah salah satu suplier chip utama dari Huawei.

Tidak hanya itu, AS juga telah melakukan kampanye di beberapa negara besar untuk melarang Huawei membangun infrastruktur dan peralatan teknologi 5G. Kampanye AS itu didasari keyakinan bahwa perusahaan Huawei akan membantu pemerintah Cina untuk memata-matai pengguna dengan memasang backdoors pada peralatannya. Dan itu akan berakibat pada keamanan nasional. Namun AS belum memberikan bukti untuk mendukung keyakinannya.

Huawei dengan keras membantah tuduhan itu. Baik pemerintah China dan Huawei telah membantah kerja sama dengan tujuan memata-matai penggunanya. Pemerintah China dan Huawei pun berjanji untuk menuntut AS atas kampanye tersebut. Raksasa teknologi China itu juga telah bersumpah untuk mencari pengganti teknologi Amerika (TSMC) dalam waktu dekat agar bisa lepas dari tekanan mereka.


SumberSputnik News