Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Meski Belum Jelas, AS dan China Capai Kesepakatan Dagang

U.S. President Donald Trump shakes hands with China’s President Xi Jinping before starting their bilateral meeting during the G20 leaders summit in Osaka, Japan, June 29, 2019. REUTERS/Kevin Lamarque TPX IMAGES 

Meski Belum Jelas, AS dan China Capai Kesepakatan Dagang



Berita Baru, Internasional – Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa China akan membeli sebanyak $50 miliar produk pertanian miliknya. Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer merinci, pembelian sebesar lebih $16 miliar untuk barang pertanian dalam dua tahun ke depan.

“Skala pembelian itu tampaknya tidak masuk akal dan para pejabat China enggan menyebutkan target spesifik selama konferensi pers mereka,” kata Ting Lu, Kepala Ekonom Cina, di Nomura.

Gelombang perdagangan antara AS dan China telah mengalami gejolak karena kedua belah pihak menerapkan tarif miliaran dolar untuk barang dagangnya.

Pada tahun 2018, China menempati urutan kelima untuk nominasi ekspor pertanian AS sebesar $9,2 miliar setelah dua tahun sebelumnya menempati urutan kedua.

Larry Hu, kepala ekonomi Tiongkok Besar di Macquarie, mengatakan dalam sebuah wawanvcara dengan CNBC, hari Sabtu (14/12), bahwa ketegangan perdagangan memiliki dampak yang lebih besar pada pertumbuhan ekonomi.

“Oleh karena itu, perjanjian perdagangan fase-1 dapat mencegah hal-hal menjadi lebih buruk dengan membatalkan tarif baru, tetapi tidak dapat membuat segalanya menjadi lebih baik,” kata Hu.

Masih belum jelas bagaimana dan kapan AS akan menurunkan tarif untuk kesepakatan fase-1–yang telah dipegang teguh oleh pihak China.

Kantor perwakilan dagang AS mengatakan bahwa Amerika Serikat akan mempertahankan tarif 25% atas $250 miliar impor China, bersama dengan bea masuk 7,5% atau sekitar $120 miliar impor Tiongkok.

Kedua belah pihak juga masih perlu menandatangani teks perjanjian, yang menurut pejabat China membutuhkan tinjauan hukum yang kuat.

Lighthizer mengatakan, bahwa kedua negara diharapkan untuk menandatangani kesepakatan di Washington pada awal Januari, dan tidak akan ada tarif baru selama China bernegosiasi dengan itikad baik.

Sumber : CNBC