Menteri Halim Sosialisasikan Kampus Merdeka di Manado
Berita Baru, Manado – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Manado (UNIMA). Dalam kesempitan itu ia mensosialisasikan program Kampus Merdeka yang melibatkan mahasiswa dalam membangun desa.
Menteri Halim menjelaskan awal mula lahirnya program Kampus Merdeka yang digagas bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Menurutnya, hingga saat ini banyak desa yang masih memerlukan sentuhan dari kampus, khususnya para mahasiswa.
“Ini adalah salah satu kebijakan yang luar biasa untuk mendukung pembangunan desa, menuju Indonesia unggul, menuju indonesia maju,” ungkap Menteri Halim saat beri kuliah umum dan pembekalan mahasiswa KKN di UNIMA, Tondano Selatan, Minahasa, Jumat (07/02/).
Melalui Kampus Merdeka, mahasiswa diberi kesempatan untuk mengambil mata kuliah di luar kampus, diganti dengan pengabdian atau yang disebut proyek desa. Sebaliknya, Kepala Desa akan terbantu pendampingan langsung dari para pemikir yang datang dari berbagai kampus.
“Proyek desa itu bisa berupa proyek sosial untuk membantu masyarakat di pedesaan atau daerah terpencil dalam membangun ekonomi rakyat, infrastruktur dan lainnya. Dapat dilakukan bersama dengan aparatur desa BUMDes, Koperasi, atau organisasi desa lainnya,” imbuhnya.
Dalam kesempatannya itu juga, Menteri Halim mengajak kampus UNIMA untuk bergabung dengan Perguruan Tinggi Desa (PERTIDES), forumnya para rektor atau kampus yang dikoordinir oleh Kemendesa PDTT. Banyak program yang harus dikerjasamakan dengan kampus-kampus khususnya program Kampus Merdeka.
“Kita ajak kampus UNIMA untuk bergabung dalam PERTIDES, karena memang banyak program-program yang harus dikerjasamakan, misalnya ada kajian atau smart village, kemudian teknologi tepat guna, kemudian mahasiswanya juga qualified, sehingga untuk menyongsong pelaksanaan Kampus Merdeka akan sangat bagus,” pungkasnya. [Badriyanto]