Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Menteri ESDM Sebut Penjualan Listrik Menurun di Tengah Pandemi
(Foto: Istimewa)

Menteri ESDM Sebut Penjualan Listrik Menurun di Tengah Pandemi



Berita Baru, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, penjualan listrik pada semester I 2020 turun sebesar 6,33 persen ditengah pandemi Covid-19.

Dari sisi wilayah, konsumsi listrik yang anjlok cukup tajam yaitu Bali mencapai minus 32,87 persen, lalu Banten minus 12,82 persen, Jawa Barat minus 10,57 persen, Jawa Tengah 6,28 persen, Sumatera Barat minus 7,12 persen, Sulawesi Selatan dan Tenggara minus 7,68 persen, dan DKI Jakarta minus 5,62 persen.

Menurut Arifin, sebagai upaya membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19, Kementerian ESDM melalui Ditjen Ketenagalistrikan telah menugaskan PT PLN (Persero) untuk memberikan diskon tarif bagi pelanggan rumah tangga (RT), bisnis, dan industri.

“Bantuan ini bersifat sementara,” ujar Arifin melalui keterangannya, Jumat (25/9).

Keringanan tarif listrik diberikan pemerintah itu antara lain untuk pelanggan rumah tangga (R1) berdaya 450 VA gratis dari April-Desember 2020 untuk 24,16 juta pelanggan, kemudian diskon 50 persen untuk pelanggan rumah tangga berdaya 900 VA April-Desember 7,72 juta pelanggan, pelanggan listrik golongan bisnis kecil (B1) berdaya 450 VA 500,1 ribu pelanggan dan industri kecil (I1) 450 VA dengan total 433 pelanggan diberikan diskon 100 persen dari Mei-Desember 2020.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan anjloknya penjualan listrik menyebabkan PLN kehilangan pendapatan Rp3 triliun per bulan.

Zulkifli menuturkan, pendapatan dari penjualan listrik pada 2019 sebelum adanya pandemi Covid-19 mencapai sekitar Rp25 triliun per bulan.

Namun saat terjadinya pandemi ini, pendapatan PLN hanya sejumlah Rp 22 triliun per bulan.

“Tahun lalu revenue (pendapatan) listrik per bulan sekitar Rp25 triliun, tapi dengan Covid-19 ini, penjualan listrik hanya Rp22 triliun. Jadi, terjadi penurunan penerimaan dari penjualan listrik per bulan Rp3 triliun akibat Covid-19 ini,” ungkapnya.