Menlu RI Dorong Kerjasama Bilateral ASEAN-India
Berita Baru, Jakarta – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerukan pentingnya mendorong peningkatan kerja sama antara negara-negara di Asia Tenggara. Utamanya, bagi negara yang tergabung dalam Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dan India.
Hal itu, dikatakan Retno saar menghadiri pertemuan khusus Menteri Luar Negeri negara-negara ASEAN dan India yang diselenggarakan di New Delhi, Kamis (16/6) kemarin. Setidaknya, ada empat isu pembahasan penting yang disampaitkan Retno dalam pertemuan tersebut.
“Pertama, membangun bersama rantai pasokan makanan yang berkelanjutan dan tangguh untuk ketahanan pangan atau food security,” terang dia, dikutip laporan yang disampaikan Antara, Sabtu (18/6).
Dalam hal ini, India dan ASEAN bisa menjalin kerja sama. Terutama pada sektor penguatan kapasitas produksi, pengembangan teknologi pertanian, dan peningkatan infrastruktur pertanian. Menlu RI juga mengusulkan penguatan kerja sama untuk menunjang ketahanan kesehatan di kawasan.
Sebagai apotek dunia, India diharapkan dapat bekerja sama dengan ASEAN untuk membangun ketahanan kesehatan yang lebih kuat di kawasan. Selanjutnya, Retno mendorong ASEAN dan India bekerja sama untuk menciptakan stabilitas dan perdamaian dengan membangun arsitektur kawasan Indo-Pasifik yang inklusif, saling menguntungkan, dan saling percaya.
“Keempat, saya tekankan pentingnya toleransi, moderasi, dan kerja sama interfaith dialogue. Kerja sama ini penting dilakukan jika kita ingin mendekatkan masyarakat kita yang memang sangat beragam,” kata Retno. Pertemuan Khusus Menlu ASEAN-India diselenggarakan untuk memperingati 30 tahun hubungan ASEAN dan India. India sendiri, menjadikan tahun ini sebagai tahun persahabatan ASEAN-India.
Dalam pertemuan terpisah dengan Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar, Retno membahas berbagai kerja sama bilateral. Sebagai salah satu mitra terpenting Indonesia, nilai perdagangan bilateral kedua negara mencapai US$ 21 miliar atau setara dengan Rp 311,8 triliun pada 2021.
“Di bidang perdagangan, kita sambut baik kenaikan perdagangan di tahun 2021 sebesar 33%. Untuk lebih meningkatkan perdagangan, Indonesia telah mengusulkan preferential trade agreement. ToR sudah diserahkan ke India”, kata Retno.
Sementara di bidang investasi, Indonesia mencatat kenaikan investasi sebesar 187% pada 2021, yaitu mencapai US$ 107,2 juta atau setara dengan Rp 1,6 triliun, dari 1.298 proyek. Kedua menlu juga membahas penguatan kerja sama di bidang energi, ketahanan pangan, dan kesehatan.
Disebutkan, bahwa pada bidang keamanan pangan, India dan Indonesia memiliki kekhawatiran yang sama mengenai terganggunya rantai pasok pangan, yang dihadapi hampir seluruh negara dunia saat ini. Oleh karena itu, kedua negara berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama, termasuk di bidang teknologi dan investasi.
Sebagaimana diketahui, India merupakan salah satu pengimpor terbesar minyak kelapa sawit Indonesia dan Indonesia juga mengimpor gandum dari India. Pada Pertemuan Komisi Bersama Indonesia-India tahun ini, telah ditandatangani dan dipertukarkan tiga dokumen perjanjian, yakni Persetujuan Pembebasan Visa Bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Paspor Dinas.
Kemudian Memorandum of Understanding (MoU) antara BNN Indonesia dan Biro Pengawasan Narkotika India, yang ditandatangani secara sirkuler pada 17 Juni 2022. Lalu, MoU antara Politeknis Perkebunan LPP Yogyakarta dan National Sugar Institute India, yang telah ditandatangani secara sirkuler juga pada 14 Juni lalu.