Menlu China Desak Turki Tanggapi Serius Kekhawatiran Terkait Isu Xinjiang
Berita Baru, Internasional – Menteri Luar Negeri (Menlu) China Qin Gang pada Kamis (2/2/23) mendesak Turki untuk menanggapi kekhawatiran China secara serius mengenai isu-isu terkait Xinjiang guna memastikan perkembangan hubungan bilateral yang sehat dan stabil.
Dilansir dari Xinhua News, Qin melontarkan pernyataan tersebut dalam pembicaraan via telepon dengan Menlu Turkiye Mevlut Cavusoglu.
Hubungan China-Turki yang sehat tidak hanya melayani rakyat di kedua negara, tetapi juga membantu meningkatkan persatuan dan kerja sama di antara negara-negara berkembang, kata Qin.
China siap bekerja sama dengan Turki guna mengimplementasikan konsensus yang dicapai oleh para pemimpin kedua negara, memberikan peran penuh kepada mekanisme kerja sama bilateral untuk memajukan kerja sama praktis antara kedua negara, dan mendorong pembangunan hubungan China-Turki yang berkelanjutan, papar Qin.
Seraya mengungkapkan apresiasi terkait pernyataan berulang kali dari Turki tentang kepatuhannya yang kuat terhadap kebijakan Satu China, Qin mengatakan China mendukung Turki dalam mengejar jalur pembangunan yang sesuai dengan kondisi nasionalnya sekaligus menjaga kedaulatan dan keamanan nasional, serta menentang campur tangan kekuatan eksternal dalam urusan dalam negeri Turki.
Menlu China itu menuturkan bahwa kedua pihak harus meningkatkan komunikasi dalam urusan regional, memperkuat koordinasi dalam wadah multilateral, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan menjaga kepentingan bersama negara-negara berkembang.
Sementara itu, Cavusoglu mengatakan bahwa Turki menganggap hubungan Turki-China sangat penting serta bersedia memperkuat dialog dan konsultasi bilateral dengan China, memperdalam kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, dan bidang-bidang lainnya, meningkatkan koordinasi dan kerja sama dalam urusan internasional sekaligus mendorong pengembangan hubungan bilateral lebih lanjut.
Turki akan terus mematuhi prinsip Satu China dan tidak akan menggunakan urusan dalam negeri China untuk mencoreng dan menyerang China, imbuhnya.
Kedua belah pihak juga bertukar pandangan tentang isu-isu yang menjadi perhatian bersama.