Menko Polhukam Apresiasi Kesiapan Bawaslu Menjelang Pilkada
Berita Baru, Jakarta – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia resmi meluncurkan Pemetaan Kerawanan Pemilihan Serentak 2024Pada Senin, 26 Agustus 2024. Pemetaan ini berfokus pada tiga tahapan krusial dalam penyelenggaraan Pilkada, yaitu pencalonan, kampanye, dan pungut hitung. Peluncuran ini menjadi bagian penting dari upaya Bawaslu dalam memastikan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 berjalan dengan lancar dan minim risiko.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto, memberikan apresiasi tinggi terhadap kerja keras Bawaslu dalam menyiapkan pemetaan kerawanan ini. Menurutnya, pemetaan ini merupakan langkah strategis yang sangat diperlukan untuk menghadapi berbagai potensi kerawanan yang mungkin terjadi selama proses Pilkada.
“Saya sangat mengapresiasi Bawaslu yang telah bekerja keras menyiapkan pemetaan kerawanan ini. Dengan pemetaan ini, kita bisa lebih siap dalam mengantisipasi dan mencegah terjadinya gangguan yang dapat mengganggu kelancaran Pilkada Serentak 2024,” ujarnya.
Hadi Tjahjanto juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengadakan rapat koordinasi di lima lokasi berbeda sebagai bagian dari persiapan menuju Pilkada Serentak. Dalam setiap rapat tersebut, Bawaslu selalu hadir sebagai narasumber untuk memaparkan karakteristik kerawanan di masing-masing wilayah.
“Dalam rapat koordinasi yang telah kami laksanakan di lima tempat, Bawaslu selalu hadir untuk memberikan penjelasan mengenai karakteristik kerawanan di setiap daerah. Hal ini sangat penting untuk memastikan kita semua memahami risiko yang ada dan bisa melakukan langkah pencegahan yang tepat,” jelasnya.
Peluncuran Pemetaan Kerawanan Pemilihan Serentak 2024 ini juga dilengkapi dengan kajian mitigasi yang dirancang untuk memperkuat kesiapan dalam menghadapi kerawanan pada tahapan pencalonan, kampanye, dan pungut hitung. “Dengan adanya pemetaan kerawanan dan kajian mitigasi ini, saya yakin persiapan kita dalam melakukan pencegahan kerawanan akan semakin kuat,” tambah Menko Polhukam.
Menko Polhukam juga menekankan pentingnya peran aparat intelijen dalam menjaga situasi tetap kondusif selama proses Pilkada. Ia mengingatkan agar aparat intelijen bekerja secara intensif, terutama mengingat beban tugas aparat TNI dan Polri yang sudah terbagi habis di berbagai wilayah.
“Saya wanti-wanti kepada aparat intelijen untuk bekerja 24 jam penuh dalam mengantisipasi potensi kerawanan, karena aparat TNI dan Polri sudah terbagi habis di lapangan,” tegas Hadi.
Selain itu, Hadi juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas politik, hukum, dan keamanan selama proses Pilkada berlangsung. Menurutnya, stabilitas di ketiga bidang tersebut merupakan kunci untuk memastikan Pilkada dapat berlangsung dengan aman dan lancar.
“Stabilitas politik, hukum, dan keamanan harus terus dijaga. Dengan dirilisnya pemetaan kerawanan dan kajian mitigasi ini, Kemenko Polhukam wajib menindaklanjutinya untuk menjamin terselenggaranya Pilkada Serentak yang aman dan tertib,” tutupnya.
Peluncuran pemetaan ini menegaskan komitmen Bawaslu untuk menjaga integritas penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024, terutama pada tiga tahapan krusial yang berpotensi menimbulkan kerawanan. Dengan upaya yang terkoordinasi dan antisipatif, diharapkan potensi kerawanan dapat diminimalkan, sehingga proses demokrasi di Indonesia dapat berjalan sesuai harapan.