Menkes Sebut Positivity Rate Covid-19 Akan Terus Naik
Berita Baru, Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memprediksi positivity rate Covid-19 akan terus naik minimal sampai akhir bulan November 2022. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan penyebaran varian baru XBB dan BQ.1
Budi menyatakan positivity rate saat ini belum mencapai puncaknya. Pasalnya, berdasarkan pantauan pihaknya, laju perubahan belum menunjukkan hal tersebut. Dia menyatakan puncak positivity rate bisa dilihat dari laju perubahan bukan berdasakan jumlah kasus baru.
Puncak positivity rate, menurut Budi, akan tercapai ketika laju perubahannya melandai dari hari-hari sebelumnya dan terjadi penurunan terus-menerus. Ia menambahkan, positivity rate saat ini masih melonjak.
“Jadi misal positivity rate hari ini 30 besoknya 30 nah itu akhir puncaknya. Kalau positivity rate misalnya sekarang 30 besoknya sudah turun, sudah minus atau jadi 28, nah itu puncaknya sudah lewat,” ujar Budi.
Meskipun demikian, Budi menyatakan ada beberapa daerah di Indonesia yang positivity rate-nya sudah terlihat datar, salah satunya adalah Batam.
Selain laju perubahan, hal yang menjadi pertimbangan lain adalah dominasi varian baru yang sudah tinggi. Ia mencontohkan varian XBB dan BQ 1 yang saat ini sudah di atas 60 persen yang menurutnya sudah mendekati puncak.
“Jadi aku rasa sih sebentar lagi pasti akan sampai puncak,” tuturnya.
Menyoal lonjakan Covid-19, Budi menyampaikan bahwa kondisi saat ini masih berada di level 1 WHO. Perihal kenaikan gelombang, ia menambahkan bahwa kenaikan kasus bukan disebabkan oleh liburan melainkan varian baru.
“Lebaran itu pergerakan lebih dahsyat dari Nataru, nggak naik kan,” ujar Budi.
Jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir terus mengalami kenaikan. Pada hari ini saja, data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan terdapat 6.699 kasus baru. Angka itu meningkat dari 6.559 kasus baru pada Kamis kemarin, 17 November 2022.
Budi Gunadi Sadikin sebelumnya pun telah menyatakan bahwa peningkatan angka tersebut masih belum tergolong lonjakan. Pasalnya, pada puncak penularan Covid-19 gelombang kedua, Juli 2021, dan gelombang ketiga, Februari 2022, tercatat terdapat sekitar 50 ribuan kasus baru per harinya. Budi pun mengimbau agar seluruh masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat plus melaksanakan vaksinasi dosis ketiga atau booster.