Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional Rafael Grossi, (kanan), berbicara dengan Wakil Kepala Organisasi Energi Atom Iran Behrouz Kamalvandi setibanya di bandara Imam Khomeini Teheran. Foto: AP.
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional Rafael Grossi, (kanan), berbicara dengan Wakil Kepala Organisasi Energi Atom Iran Behrouz Kamalvandi setibanya di bandara Imam Khomeini Teheran. Foto: AP.

Menjelang Pertemuan Wina, IAEA dan Iran Setuju Melanjutkan Dialog



Berita Baru, TeheranBadan Energi Atom Internasional atau IAEA dan Iran setuju melanjutkan dialog tentang kesepakatan nuklir Iran 2015 beberapa hari menjelang Pertemuan Wina.

Keputusan itu terjadi setelah Direktur IAEA Rafael Grossi mendarat di ibu kota Iran pada Senin (22/11) malam dan bertemu dengan kepala nuklir negara itu, Mohammad Eslami pada Selasa (23/11) pagi.

mengunjungi Iran beberapa hari sebelum pembicaraan untuk memulihkan kesepakatan nuklir Iran 2015 dilanjutkan di Wina.

Keduanya kemudian mengatakan selama konferensi pers bersama bahwa mereka setuju untuk melanjutkan pembicaraan.

Pada kunjungan ketiganya ke Iran sejak Februari, Grossi mengatakan kedua pihak akan melanjutkan pembicaraan dengan tujuan menemukan “kesamaan” dan mencapai hasil positif.

Eslami mengatakan Iran dan IAEA sepakat tidak ada “penyimpangan” yang diamati dalam program nuklir Iran.

Iran secara bertahap membuat kemajuan dalam program nuklirnya sejak Amerika Serikat secara sepihak meninggalkan kesepakatan nuklir pada 2018 dan memberlakukan sanksi.

Iran pun diketahui kini memperkaya uranium hingga 60 persen dan menggunakan sentrifugal canggih, tetapi tetap bersikukuh bahwa program nulirnya adalah untuk kepentingan yang “benar-benar damai”.

“Hari ini kami sepakat untuk mengakhiri contoh-contoh ini dan melalui praktik yang akan kami adopsi – negosiasi yang masih berlangsung – mereka tidak akan berlanjut,” kata Eslami, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

Iran dan IAEA telah bolak-balik atas masalah partikel yang tidak dideklarasikan yang ditemukan di beberapa situs nuklir sejak beberapa tahun yang lalu.

Baru-baru ini, keduanya juga berselisih mengenai masalah akses ke tempat produksi suku cadang sentrifugal di Karaj. Sentrifugal itu pada Juni kemarin mengalami serangan sabotase, di mana Iran menuduh Israel yang melakukannya.

IAEA juga tercatat belum memiliki akses pemantauan ke situs tersebut sejak Iran mengatakan penyelidikan keamanan dan peradilannya terhadap situs tersebut sedang berlangsung, dan beberapa kamera agensi rusak selama serangan itu.

Kunjungan Grossi dilakukan satu hari sebelum pertemuan dewan gubernur IAEA dimulai, di mana setiap tindakan kecaman terhadap Iran tidak mungkin karena takut merusak pembicaraan yang akan datang di Wina.

Iran dan penandatangan Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), sebagaimana kesepakatan nuklir secara resmi diketahui, akan berkumpul kembali di ibu kota Austria pada 29 November untuk melanjutkan enam putaran pembicaraan yang dihentikan pada Juni untuk memungkinkan Presiden Ebrahim Raisi membentuk pemerintahan barunya.

Kepala IAEA tidak dijadwalkan untuk bertemu dengan Raisi, tetapi dia akan mengadakan pertemuan pertamanya dengan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian pada hari Selasa.