Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Menilik Ternak Puter Pelung di Gresik Milik Su'udi, Cetak Burung Berkelas Kontes

Menilik Ternak Puter Pelung di Gresik Milik Su’udi, Cetak Burung Berkelas Kontes



Berita Baru, Gresik – Sebagai salah satu burung yang termasuk dalam jenis burung klangenan atau kesukaan, kian hari penggemar burung puter pelung di Kabupaten Gresik kian banyak. Tak pelak, peternak burung yang mempunyai ciri berkalung di leher dan mempunyai seni suara yang khas ini kian merebak. Salah satunya Miftakhussu’udi, pria asal Desa Sidorukun, Kecamatan Manyar, Gresik.

Berawal dari hobi, pria yang akrab dipanggil Su’udi ini mengaku mulai menggeluti penangkaran puter pelung atau burung dengan nama ilmiyah Streptopelia Risoria tersebut sejak tahun 2018.

“Awalnya dari hobi, kemudian banyak teman-teman sesama pemilik burung puter pelung yang bertanya-tanya, dari situ muncul inisiatif untuk budidaya,” ungkap pria yang sehari-hari bekerja disebuah perusahaan diGresik.

Selama 3 tahun beternak burung puter pelung, Su’udi yang juga salah satu anggota G3P (Gresik power puter pelung) ini telah memiliki sebanyak 30 pasang indukan burung puter pelung. Dari hasil ternakannya, ia menjualnya ke berbagai daerah di Jawa Timur.

“Biasanya teman-teman memesan terlebih dahulu, baru nanti saya kirim kalau anakan burung puter pelung sudah bisa makan,” katanya, melanjutkan.

Adapun burung puter pelung yang diternak oleh Su’udi, merupakan burung dari indukan berkualitas, atau prospek untuk kontes. Hasil ternakan Su’udi mempunyai ciri khas gelang kaki dengan tulisan ‘Ahwaz BF’.

“Tentu burung yang saya ternak adalah dari indukan prospek kontes, karena teman-teman saya mayoritas dari komunitas yang sering mengikuti ajang kontes puter pelung di berbagai daerah, jadi saya juga harus selektif memilih indukan,” tandasnya.

Selain beternak puter pelung, Su’udi juga beternak burung puter hias dan merpati hias jenis Giant (raksasa) atau Frenc Monday. Dalam sebulan, Omset Su’udi mencapai puluhan juta rupiah.