Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kapten Jang dalam Space Sweepers _ sumber Netflix
Kapten Jang dalam Space Sweepers _ sumber Netflix

Mengintip Representasi Gender dalam Film ‘Space Sweepers’



Berita Baru, Film – Rilisnya film luar angkasa pertama produksi Korea Selatan, Space Sweepers, disambut gegap gempita oleh para penonton. Dalam film ini, penonton akan melihat sosok Song Joong-ki sebagai aktor yang mendominasi layar, namun perlu disadari, film ini memperlihatkan kepemimpinan dan kekuatan perempuan.

Adalah Kapten Jang (Kim Tae-ri), yang memimpin kapal luar angkasa Victory bersama krunya, termasuk Kim Tae-ho (Song Joong-ki). Kapten Jang digambarkan sebagai seorang perempuan independen, pemberani, dan penuh kekuatan, dengan karakter yang kuat dan kemampuan menganalisis yang tajam.

Tengoklah misalnya, dalam adegan pertemuan Tim Victory dengan Rubah Hitam. Di situ, Kapten Jang menunjukkan kemampuannya menganalisis Kot-nim atau Dorothy, anak kecil sekaligus robot yang mereka jaga. Ketika semua orang hanya berpikir Kot-nim adalah robot, Kapten Jang melakukan penyelidikannya sendiri dengan membaca semua buku yang ada dalam tas Kot-nim.

Representasi perempuan digambarkan sebagai sosok yang mampu memimpin dan bertarung dalam film Space Sweepers. Tentu saja ini sebuah penampilan yang menyegarkan, alih-alih menempatkan perempuan sebagai sosok di belakang yang melakukan peran-peran kacung.

Nggak hanya itu, kehadiran sosok Bubs si robot juga cukup menggelitik. Bubs adalah robot dengan suara laki-laki. Tak jelas apa sebenarnya identitas gender yang ia bawa. Namun kita tahu, Bubs sesungguhnya adalah robot perempuan ketika Kot-nim memanggilnya ‘eonni’ yang berarti,kakak perempuan.

Robot Bubs dalam Space Sweepers _ sumber Netflix
Robot Bubs dalam Space Sweepers _ sumber Netflix

Dikutip dari Allkpop, bagi komunitas queer adegan ini sangat powerful, dengan menggambarkan bagaimana ketidaksesuaian gender ditampilkan dengan begitu indah lewat adegan itu, terutama di layar film Korea. Ketika dikenali sebagai perempuan pun, Bubs menjawab, dirinya ingin melakukan cangkok kulit untuk mengubah seluruh penampilannya.

Karakter Bubs menjadi penting karena menunjukkan bagaimana karakter queer yang kerap diintimidasi di dunia nyata muncul dan dibicarakan dalam sebuah adegan film. Mengingat, norma-norma gender dalam kehidupan nyata sangat dipengaruhi oleh pandangan terbatas masyarakat mengenai feminin dan maskulin.