Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Proyeksi Kekuatan China di Laut China Selatan
Proyeksi Kekuatan China di Laut China Selatan. Foto: CSIS.

Mengintip Proyeksi Kekuatan China di Laut China Selatan



Berita Baru, Internasional – Pada hari Kamis (13/8), Asia Maritime Transparency Initiative atau Inisiatif Transparansi Maritim Asia (AMTI) meluncurkan peta yang menunjukkan kemampuan proyeksi kekuatan China di Laut China Selatan (LCS) di situs websitenya.

AMTI merupakan bagian dari Center for Strategic and International Studies atau Pusat Kajian Strategis dan Internasional (CSIS) yang berbasis di Washington, Amerika Serikat (AS).

Secara substansial, China telah memperluas kemampuannya untuk memantau dan memproyeksikan kekuatannya di seluruh Laut China Selatan (LCS) melalui pembangunan pangkalan militer-sipil ganda di pos-pos terdepannya di Kepulauan Spratly dan Paracel yang disengketakan, setidaknya sejak 2014.

Perluasan kemampuan China di LCS itu termasuk radar baru dan susunan komunikasi, lapangan terbang dan hanggar untuk menampung pesawat tempur, dan penyebaran sistem rudal jelajah permukaan-ke-udara dan anti-kapal bergerak.

Karenanya, peta itu menunjukkan seberapa jauh jangkauan wilayah yang bisa dicapai dengan menggunakan kekuatan militer beserta senjatanya dan juga jangkauan radarnya.

Untuk penggunaan peta itu juga mudah. Pengguna bisa mengaktifkan dan menonaktifkan setiap lapisan dengan hanya mencentang atau menghapus centang kotak yang sesuai pada tombol di kanan atas grafik.

Lalu untuk melihat detil keterangan setiap kekuatan tempur China, bisa dengan mengarahkan kursor di peta.

Dalam hal kemampuan tempur, peta itu menunjukkan jangkauan wilayah serang pesawat tempur, baik bertipe pengebom (bomber aircraft) atau penghancur (fighter aircraft).

Untuk jangkauan wilayah serang pesawat penghancur, didasarkan AMTI pada pesawat tempur J-11 China, semetara untuk pesawat pengebom didasarkan pada pesawat pengebom H-6 China. Kedua pesawat itu telah ditempatkan di Pulau Woody.

Kedepannya, dua pesawat tempur ini juga akan bisa ‘diparkir’ di Pulau Woody, Fiery Cross Reef, Mischief Reef, dan Subi Reef untuk memperkuat pertahanan.

Mengintip Proyeksi Kekuatan China di Laut China Selatan
Jangkauan pesawat tempur China di Laut China Selatan. Foto: CSIS.

Peta itu juga menunjukkan jangkauan rudal-rudal China, baik bertipe rudal jelajah anti-kapal (anti-ship cruise missile) atau rudal darat-ke-udara (SAM missile). Untuk jangkauan wilayah serang SAM dan rudal jelajah didasarkan pada sistem HQ-9, YJ-62, dan YJ-12B.

Semua rudal itu telah ditempatkan di Pulau Woody, Fiery Cross Reef, Mischief Reef, dan Subi Reef.

Mengintip Proyeksi Kekuatan China di Laut China Selatan
Jangkauan rudal-rudal China di Laut China Selatan. Foto: CSIS

Di samping itu, peta itu juga menunjukkan cakupan luas radar KJ-500 China. Cakupan radar dalam peta itu didasarkan pada perkiraan kemampuan penginderaan pesawat peringatan dini dan kontrol udara KJ-500 China terhadap target udara di 25.000 kaki dan target di permukaan laut.

Mengintip Proyeksi Kekuatan China di Laut China Selatan
Jangkauan kemampuan radar China di Laut China Selatan. Foto: CSIS.

Selain itu, dalam peta itu juga bisa dilihat Sembilan Garis Putus-putus atau Nine Dash Line yang merupakan garis yang digambar oleh pemerintah Republik Rakyat Tiongkok mengenai klaim wilayahnya di Laut China Selatan.

Wilayah yang masuk dalam nine dash line itu meliputi Kepulauan Paracel dan Kepulauan Spratly. Wilayah itu dipersengketakan oleh Filipina, Tiongkok, Brunei, Malaysia, Taiwan dan Vietnam.