Mengintip Film ‘Eat Pray Love’ yang Baru Tayang di Netflix
Berita Baru, Film – Film Eat Pray Love (2010) belum lama ini muncul di Netflix. Perlu kamu ketahui, sebelum menjadi film, Eat Pray Love merupakan judul memoar yang ditulis oleh Elizabeth Gilbert. Buku ini berisi kisah perjalanan dan pencarian spiritualitas dan cinta. Film Eat Pray Love mendapat respon positif sekaligus kritik. Yang jelas, perjalanan Elizabeth tetap layak tonton.
Sinopsis film Eat Pray Love
Selaras dengan novelnya, film ini dimulai dengan refleksi Elizabeth Gilbert, atau Liz (Julia Roberts) atas pernikahan yang telah dijalaninya. Ia memiliki rumah, suami, dan karir yang sukses sebagai penulis. Namun pernikahan tidak membuatnya bahagia. Ia tak lagi bergairah, seperti ada yang hilang.
Ia mencoba mencari jawaban, dan memutuskan untuk bercerai dari suaminya, Stephen (Billy Crudup). Liz juga kehilangan rumah dan hartanya. Kondisi ini seperti apa yang diramalkan Ketut Liyer, seorang dukun di Bali, 6 bulan yang lalu. Ia meramalkan Liz bakal mengalami dua kali pernikahan: satu singkat, satu panjang.
Untuk memulai memperbaiki hidup dan menemukan gairah, Liz merencanakan sebuah perjalanan dengan tiga tujuan: Italia, India, dan Indonesia. Ia ingin kembali ke Bali untuk menemui Ketut Liyer.
Italia dipilih karena makanannya. Di sana, Liz menjalal semua makanan enak, dari spageti sampai pizza. Bahkan untuk pizza, ia rela pergi ke Napoli. Di Italia, Liz mempelajari bahasa dan budaya baru. Ia mendapatkan inspirasi bahwa orang Amerika seperti Liz tak tahu caranya menikmati hidup. Namun lebih dari itu: Liz menemukan sahabat-sahabat baru.
Setelah Italia, ia melanjutkan perjalanan ke India. Kali ini, Liz datang ke ashram, sebuah tempat spiritual untuk bermeditasi dan berdoa. Awalnya tentu, ia kagok dengan bahasa yang digunakan. Perlu waktu bagi orang yang banyak bicara sepertinya untuk bisa tenang dan bermeditasi. Banyak tantangan yang ia hadapi, namun di sini Liz berhasil menyelami fase baru spiritualitas dalam hidupnya.
Perjalanan Liz berlanjut ke Indonesia, tepatnya Bali, dan langsung menemui Ketut Liyer. Dalam kunjungan keduanya di Bali itu, Liz bertemu dengan seorang pria pebisnis asal Brazil bernama Felipe (Javier Bardem). Kita bisa lihat bagaimana Felipe sudah tertarik pada Liz sejak awal pertemuan mereka.
Namun, tak mudah bagi Liz untuk membuka diri lagi. Pengalamannya bercerai membuatnya takut dan ragu. Tak hanya Liz, Felipe harus dealing dengan dirinya sendiri karena ia juga seorang duda yang bercerai dari istrinya. Akankah Liz dan Felipe Bersatu?
Perjalanan spiritual dengan beragam kesan
Terlepas dari adanya kritik-kritik terhadap film ini, harus diakui bahwa Eat Pray Love menawarkan sebuah pelajaran yang luar biasa. Perjalanan spiritual yang dilakukan Liz bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja yang membutuhkan pembaruan dalam hidupnya.
Butuh keberanian, dan mungkin kenekatan, untuk melakukan apa yang dilakukan Liz. Meninggalkan zona nyamannya, meninggalkan suaminya dengan segala kerumitan perceraian, dan berkelana sambil membawa luka yang masih menganga.
Dalam perjalanannya ke tiga tempat itu, Liz masih sering teringat suaminya. Menurut Richard (Richard Jenkins) yang ia temui di ashram, Liz perlu memaafkan dirinya atas apa yang terjadi di masa lalu. Itulah yang coba dilakukan Liz selama di India. Ia ingin move on. Meditasi ditunjukkan dalam film ini sebagai sarana untuk memperoleh ketenangan dan keseimbangan, dan barangkali kamu perlu mempraktekkannya jika merasa butuh.
Liz juga mendapatkan teman-teman baru, seperti Sofi (Tuva Novotny) di Italia, Tulsi (Rushita Singh) di India, dan Wayan (Christine Hakim) di Indonesia. Pertemuan itu menjadi energi bagi Liz yang mampu membantunya membuka kehidupan yang baru.
Bali sebagai latar cerita
Bicara soal Indonesia, syuting film ini juga dilakukan di Bali, lho! Tengok deh eksplorasi Liz selama di Bali: bermeditasi, kulineran, datang ke bar malam di pinggir pantai, dan lainnya. Bali digambarkan sebagai surga dengan keindahan di darat maupun laut. Film ini juga menampilkan ‘jamu’ sebagai minuman tradisional yang mampu mengobati banyak masalah, termasuk meredakan mabuk.
Tapi jika kamu ingat kasus Kristen Gray yang menulis soal “Our Bali Life is Yours”, maka dapat kamu temui di sini banyaknya bule yang tinggal dan menghabiskan waktu di Bali. Entah untuk bisnis, atau liburan. Tokoh Ian (David Lyons) misalnya mengatakan dalam satu dialog, bahwa semua orang harus punya love affair di Bali. Wow.
Yang jelas, Eat Pray Love sebagai film yang mengangkat kisah perjalanan spiritualmemiliki inspirasi yang muncul dari dialog-dialog pemerannya. Entah itu Wayan, Richard, ataupun refleksi dari diri Liz sendiri. Siapa tahu, ini cocok jadi bahan refleksimu juga.