Mendagri: Saatnya Kita Semangat Bergotong Royong
Berita Baru, Tangerang – Mendagri Tito Karnavian mengajak semua pihak, khususnya dunia usaha, terlibat aktif bergotong royong membantu sesama kepada warga terdampak pandemi Covid-19. Menurutnya, gotong royong menjadi salah satu cara paling efektif untuk mempercepat pemulihan warga terdampak pandemi.
“Jadi kepada teman-teman di dunia usaha atau yang mampu saatnya kita semangat bergotong royong membantu masyarakat yang terdampak. Kita tahu juga dunia usaha sama terdampaknya, tetapi jika masih bisa berbagi maka lakukanlah,” kata Mendagri Tito Karnavian dalam kunjungannya ke Puspemkab Tangerang, di Tangerang, Senin (26/7).
Mendagri menuturkan, dunia usaha juga ikut bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan atau corporate social responsibility (CSR) sehingga harus berkontribusi membantu memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya. “Dan itu merupakan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Tito melihat, saat ini di beberapa daerah termasuk di wilayah Kabupaten Tangerang, keterlibatan dari semua pihak dalam gotong royong membantu terdampak Covid-19 mulai terlihat. Seperti dengan memanfaatkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) daerah masing-masing.
“Melalui amil zakat itu jadi lebih mudah, baik CSR maupun Baznas. Karena sistem pertanggungjawabannya tidak seketat di APBD, dan itu menurut saya bisa dikembangkan untuk membantu masyarakat,” kata Tito.
Selain mengajak dunia usaha dalam membantu warga yang terdampak Covid-19, Mendagri juga meminta agar pemerintah daerah mempercepat pendistribusian bantuan sosial yang bersumber dari pemerintah pusat dan penda setempat.
“Di samping itu saya berharap kepada teman-teman daerah lain, juga agar mempergunakan APBD itu sesuai kepentingannya, serta segera merealisasikan bantuan untuk masyarakat terdampak,” ungkap Tito.
Mendagri Tito juga menyampaikan, anggaran bantuan sosial maupun biaya tak terduga dapat disalurkan secara cepat dan tepat sasaran kepada masyarakat yang benar-benar terdampak pandemi. “Dengan cara melakukan identifikasi menyeluruh terkait data penerima bantuan,” tukasnya.