Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Mendag Sebut Konsumsi Rumah Tangga Membaik Melebihi Era Sebelum Pandemi

Mendag Sebut Konsumsi Rumah Tangga Membaik Melebihi Era Sebelum Pandemi



Berita Baru, Jakarta – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menuturkan bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga selama kuartal II 2021 mencapai 5,93 persen.

Mendag menyebut, capaian itu mengindikasikan perbaikan bahkan melebihi tren konsumsi di Indonesia sebelum timbul dampak pandemi Covid-19.

“Pertumbuhan konsumsi sudah berada di 5,93 persen (year on year/yoy), atau sebenarnya data ini menunjukkan bahwa level ini sudah kembali, bahkan lebih baik dibandingkan sebelum masa pandemi,” kata Mendag Lutfi dalam dialog ekonomi dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (5/8).

Lutfi membandingkan bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal II 2021 dengan periode sebelum pandemi yakni kuartal I 2019 dan kuartal II 2019. Saat itu, lanjut Lutfi, pertumbuhan konsumsi rumah tangga masing-masing hanya 5,02 persen dan 5,18 persen.

Dikutip dari Antara, padahal konsumsi rumah tangga merupakan komponen pengeluaran terbesar dalam struktur pertumbuhan ekonoi yakni mencapai 57,23 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di kuartal II 2021.

Berdasar data BPS itu, porsi konsumsi rumah tangga menunjukkan kenaikan dibanding kuartal I 2021 yang sebesar 57,6 persen.

Pada kuartal II 2021 komponen pengeluaran lain seperti ekspor dan impor juga tumbuh signifikan yakni 31,7 persen dan 31, 2 persen, sedangkan konsumsi pemerintah naik 8,06 persen dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 7,5 persen.

“Impor juga sudah jauh membaik dibandingkan periode-periode sebelum pandemi COVID-19,” ujar Lutfi.

Pertumbuhan sektor pengeluaran tersebut mendorong kegiatan ekonomi domestik untuk tumbuh secara kumulatif mencapai 7,07 persen (yoy) pada kuartal II 2021 ini.

Pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen (yoy) pada kuartal II 2021 membuat Indonesia secara teknikal keluar dari zona resesi yang telah dialami sejak empat kuartal sebelumnya.