Menag Tinjau Laboratorium Sintek Terpadu Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo
Berita Baru, Semarang – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hari ini meninjau Laboratorium Sintek Terpadu Fakultas Sains dan Teknologi dan Fakultas Kedokteran UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah, Minggu (14/5).
Kehadiran Menag Yaqut disambut langsung Rektor UIN Walisongo Imam Taufiq, Wakil Rektor I Mukmin Jamil, Wakil Rektor II Abdul Kholiq, dan Kepala Biro AUPK Teguh Sarwono.
Sejumlah laboratorium Sintek Terpadu yang ditinjau Menag, di antaranya Laboratorium Kimia Anorganik, Laboratorium Histologi dan Patologi Anatomi, Laboratorium Biokimia, serta Laboratorium Biologi dan sel Bioteknologi.
Ikut mendampingi Menag, Staf Ahli Abu Rochmat, Staf Khusus Wibowo Prasetyo,
Ishfah Abidal Aziz (Gus Alex), dan Nuruzzaman, Tenaga Ahli Menag, Kakanwil Kemenag Jawa Tengah Mustain Ahmad, serta Kepala Biro Humas Data dan Informasi Setjen Kemenag Ahmad Fauzin.
Usai meninjau dan melihat dari dekat laboratorium Sintek Terpadu Fakultas Sains dan Teknologi, Menag menyempatkan foto bersama para dosen, dokter dan civitas akademika.
Konsolidasi Program Keluarga Maslahah
Dalam kunjungan kerja ke Semarang, Menag juga menghadiri Halal Bihalal Pengurus Besar Nadhalatul Ulama (PBNU) yang mengusung tema Syawalan Bahagia Menuju NU Digdaya di Abad Kedua.
Salah satu agenda penting dalam gelaran Halal Bihalal PBNU di Auditorium Prof. Dr. Tk Ismail Ya’kub Kampus III UIN Walisongo Semarang itu yakni Konsolidasi Satgas Nasional Gerakan Keluarga Maslahat yang dipimpin oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas sekaligus Ketua Satgas bersama Alissa Wahid.
Program ini merupakan kerja sama Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Islam dengan PBNU dalam membina keluarga sakinah.
Konsolidasi dihadiri para pengurus PWNU, PCNU MWC NU se Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Selain dengan Kementerian Agama, program keluarga maslahah ini juga berkolaborasi dengan berbagai Kementerian/Lembaga, di antaranya Kementerian Kesehatan, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Lingkungan Hidup dan lainnya.
Ketua Satgas Nasional Gerakan Keluarga Maslahah NU, Yaqut Cholil Qoumas menegaskan kehadiran Satgas Nasional ini untuk memastikan program berjalan dengan baik hingga ke tingkat bawah sesuai peruntukan.
Tugas dari Satgas ini, lanjut Gus Yaqut, adalah untuk memastikan bahwa jamiyah Nadhalatul Ulama ini bisa bergerak selayaknya organisasi yang digerakan secara nasional, diharapkan satu komando.
“Kita akan kejar hingga awal Juli 2023 struktur Satgas Nasional Gerakan Keluarga Maslahah NU ini terbentuk didi sembilan Provinsi di Indonesia,” ujar Gus Yaqut.
“Kita akan bergerak cepat karena program ini merupakan kolaborasi dengan pemerintah,” sambungnya.
Menurut Gus Yaqut, program ini sebenarnya sudah ada di masing-masing pemerintahan dan lembaga, tinggal bagaimana mengelola program tersebut.
Tugas Satgas adalah memastikan instrumen program pemerintahan melalui kemaslahatan NU ini siap untuk dilaksanakan.
“Instrumen ini akan kita jadikan langkah awal untuk melaksanakan sebuah program keluarga maslahah. Saya berharap kerja sama dari bapak dan ibu sekalian karena program ini tidak ada urusan dengan politik,” ujarnya.
“Kita berharap program ini benar-benar dimanfaatkan oleh keluarga besar NU. Dengan kebersamaan kita bisa melaksanakan program ini,” tandas Gus Yaqut.