Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Menag
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan sambutan di Pelantikan dan Rakornas FORMADINA di UIN Sunan Gunung Djati, Selasa (5/10)

Menag Dorong Mahasiswa Ushuluddin Jadi Garda Terdepan Moderasi Beragama



Berita Baru, Bandung ­–  Pengurus Pusat Forum Mahasiswa Ushuluddin Se-Indonesia (FORMADINA) menggelar Pelantikan dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung pada Selasa (5/10).

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat menjadi keynote speech pada acara tersebut menegaskan bahwa mahasiswa ushuluddin sebagai akademisi yang memahami secara mendasar diskursus ilmu agama harus berani tampil di muka dalam merawat kebhinekaan di Indonesia.

“Saya juga ingin menyampaikan fakta bahwa tantangan merawat keberagaman dan kebhinekaan di Indonesia masih menjadi problem yang serius dan  nyata saat ini karena adanya perdebatan yang menyangkut aspek agama. Saya ingin mahasiswa ushuluddin sebagai kelompok mahasiswa yang menguasai diskurus ilmu-ilmu pokok agama harus mampu tampil di muka,” ujar Gus Yaqut sapaan akrab Menag yang hadir secara online dalam forum tersebut.

Gus Yaqut mengatakan, saat ini banyak orang yang bukan ahli agama atau tidak otoritatif di dalam bidangnya justru menampilkan dirinya sebagai ahli agama.

“Ini harus disadar oleh mahasiswa yang lebih otoritatif menjelaskan konteks beragama dalam bingkai NKRI,” tegas Gus Yaqut.

Menag Dorong Mahasiswa Ushuluddin Jadi Garda Terdepan Moderasi Beragama
Suasana Pelantikan dan Rakornas FORMADINA di UIN Sunan Gunung Djati Bandung (Foto: Misbah/Beritabaru.co)

Selain itu, Gus Yaqut juga mendorong mahasiswa ushuluddin untuk menjadi bagian dari kerja pemerintah uuntuk menjadi agen moderasi beragama.

“Kita memiliki tantangan yang tidak mudah dalam dua tahun ke depan karena kan menghadapi tahun politik,” tutur Gus Yaqut.

“Peran mahasiswa sangat penting untuk ikut mendesiminasi pola jalan tengah agar masyarakat tidak tejebak pada polarisasi politik berbasis pada pemahaman agama yang dapat mengancam keutuhan kita,” sambungnya.

Di akhir sambutannya, Gus Yaqut mendorong agar forum mahasiswa ushluddin tersebut dapat merancang program yang konkrit terkait implementasi kampus merdeka belajar, agar mahasiswa ushuluddin dapat magang di lembaga-lembaga keagamaan seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, MUI, Pusat Studi Al-Qur’an.