Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Imigran Turki
Imigran Turki, (Foto: Bulent Kilik).

Memaksa Masuk Yunani, Para Imigran Turki Gunakan Gas Air Mata



Berita Baru, Internasional – Pada hari Rabu (4/3), Stelios Petsas selaku juru bicara pemerintah Yunani mengatakan bahwa para Imigran dari Turki yang berusaha menyeberang ke Yunani telah menyerang penjaga perbatasan Yunani dengan menggunakan senjata jenis granat gas air mata yang digunakan oleh militer Turki.

“Para imigran yang mencoba masuk ke wilayah Yunani, mereka menyerang petugas dengan menggunakan gas air mata, yang digunakan militer Turki,” ujar Petsa itu pada konferensi pers.

Sebelumnya, pihak otoritas Yunani telah mempublikasikan foto-foto granat buatan Turki dengan gas CS (sejenis gas air mata) yang dilemparkan para migran.

Menurut Petsas, Turki secara ilegal berarti telah membantu imigran untuk bisa memasuki wilayah Yunani, dalam operasi yang terorganisir dan terkoordinasi.

“Pertemuan para imigran di pusat kota Istanbul, di Edirne, dan tempat-tempat lain dan perpindahan bebas yang terorganisir ke perbatasan, disertai adanya ikut campur polisi Turki, membuktikan itu. Para imigran sendiri mengatakan bahwa mereka menerima instruksi dari pihak berwenang Turki. Pesan-pesan yang diterima para imigran melalui telepon mereka mengatakan bahwa mereka bebas keluar perbatasan,” ujar Petsas.

Petsas menambahkan bahwa pihak Turki sedang mempersiapkan kampanye berita palsu dengan tuduhan terhadap Yunani.

Pada hari Jumat (28/2), Turki mengumumkan tidak akan dapat membendung arus imigran dan pengungsi menyusul peningkatan baru-baru ini di provinsi Suriah, Idlib. Karena itu, Turki membuka perbatasannya dengan Uni Eropa bagi mereka yang ingin menyeberanginya. Segera Turki mengumumkan itu, ribuan imigran segera bergegas menuju perbatasan Yunani dan Bulgaria untuk mencoba masuk ke Eropa.

Namun, berdasarkan Perjanjian di Tahun 2016 antara Turki dan Uni Eropa, Pemerintah Turki berjanji untuk menahan arus imigran tetap di wilayah mereka, sementara pemerintah Belgia berjanji untuk menyediakan dana sebagai upaya untuk membantu Turki merawat para pengungsi.


PenerjemahIpung
SumberSputnik News