Masih Berkabung Atas Tragedi Halloween, Distrik Itaewon Sepi Menjelang Natal
Berita Baru, Internasional – Distrik kehidupan malam populer di Korea Selatan Itaewon biasanya akan terlihat mewah dan ramai di musim liburan. Namun tahun ini tampak seperti kota hantu, karena masyarakat masih berkabung atas 158 orang yang tewas dalam keramaian Halloween dan memilih pergi ke tempat lain untuk merayakannya.
Banyak restoran dan toko Itaewon telah memasang pohon dan ornamen Natal, tetapi gang-gang belakang yang menampung klub malam dan bar terpanas di distrik itu dan merupakan pusat dari himpitan 29 Oktober sangat sepi.
Catatan dan poster yang menyatakan belasungkawa berbaris di dinding untuk mengingat para korban yang kebanyakan berusia 20 hingga 30 tahun. Mereka termasuk di antara ribuan orang yang berbondong-bondong ke Itaewon untuk menikmati pesta Halloween pertama dalam tiga tahun.
196 lainnya terluka saat massa mendorong ke arah persimpangan pusat.
“Itaewon dulunya adalah tempat pesta Natal, dengan banyak dekorasi di jalan, tapi sekarang menjadi sangat sunyi dan suram,” kata penduduk lokal Lee Jun-hee dilansir dari Reuters, Senin (19/12/22).
Warga lain, Kim Kyeong-nyeon, mengatakan beberapa bisnis di Itaewon mencoba untuk mencerahkan suasana Natal, tetapi rasanya terlalu cepat baginya.
“Masyarakat masih berduka. Kami mungkin membutuhkan lebih banyak waktu, ”katanya.
Seorang manajer kedai hamburger lokal mengatakan bisnisnya masih menderita akibat bencana itu, begitu pula restoran dan bar lain di dekatnya.
“Sekarang pelanggan kami sangat sedikit yang datang, dan jalanan sepi,” katanya, meminta untuk tidak disebutkan namanya.
“Ini belum Natal, tapi kurasa Natal tidak akan jauh berbeda.”
Kementerian keuangan mengatakan pada hari Jumat bahwa konsumsi di tiga department store besar telah melambat bulan lalu. Ini mengidentifikasi bencana sebagai faktor di baliknya.
Banyak orang mencari tempat lain untuk merasakan semangat Natal, seperti kawasan wisata tradisional Myeongdong, tempat department store Shinsegae dan Lotte, seperti biasa, memamerkan pameran meriah mereka yang besar dan semarak.
Untuk mencegah kecelakaan, polisi memasang penghalang di area pandang dekat toko untuk mengendalikan massa.
Pemerintah kota Seoul sekarang memiliki tim untuk mengelola majelis besar orang.
“Ini terus-menerus mengingatkan akan tragedi itu,” kata Jeon Ye-hyang, seorang penduduk lokal di Myeongdong, sambil melihat ke area tontonan.
“Itu mungkin berarti kita tidak akan bisa sepenuhnya menikmati suasana Natal tahun ini.”