Makin Panas, Ini Kronologi AS dan Iran Bentrok di Selat Hormuz
Berita Baru, Washington – Angkatan Laut AS dan Iran bentrok di Selat Hormuz, di mana AS mengatakan pihaknya berhasil mencegah pasukan Iran mengambil alih dua kapal tangki minyak pada Rabu (5/7).
Bentrokan itu merupakan insiden terbaru dalam serangkaian insiden serupa di salah satu jalur energi paling penting di dunia, membuat dua negara makin panas.
Dalam sebuah pernyataan, Komando Pusat Angkatan Laut AS mengatakan pada hari Rabu bahwa kapal perusak berpeluru kendali, USS McFaul, berhasil mengusir kapal-kapal Iran yang mencoba mengintersep dua kapal tangki minyak di lepas pantai Oman, termasuk satu insiden di mana pasukan Iran dilaporkan menembaki salah satu kapal tangki.
“Pada 5 Juli, pasukan AS mencegah dua upaya penyitaan kapal tangki komersial oleh Angkatan Laut Iran setelah pasukan Iran membuka tembakan dalam salah satu insiden di dekat pantai Oman,” demikian bunyi pernyataan dari Angkatan Laut Amerika Serikat.
“Kedua insiden ini terjadi di perairan internasional,” tambah pernyataan itu.
Dalam upaya terbaru ini, insiden pertama terjadi sekitar pukul 1 pagi waktu setempat pada hari Rabu (pukul 21:00 GMT pada hari Selasa) ketika pasukan Iran mendekati kapal tangki minyak TRF Moss berbendera Kepulauan Marshall.
Kapal Iran tersebut meninggalkan tempat kejadian ketika USS McFaul tiba di lokasi.
Sekitar tiga jam kemudian, Angkatan Laut AS mengatakan bahwa mereka menerima panggilan darurat dari kapal tangki minyak berbendera Bahama, Richmond Voyager, yang telah diberitahu oleh kapal perang Iran untuk berhenti.
Saat kapal AS menuju ke tempat kejadian, pasukan Iran menembaki Voyager dengan “tembakan berkepanjangan dari senjata ringan dan senjata berawak kru”.
Tapi pernyataan dari Angkatan Laut AS mengatakan bahwa tidak ada kerusakan serius atau hilangnya nyawa. Pasukan Iran meninggalkan tempat kejadian ketika USS McFaul tiba.
AS sejak dulu menuduh Iran mengganggu dan menyita kapal-kapal komersial di Selat Hormuz.
Iran, pada gilirannya, meningkatkan aktivitas-aktivitas tersebut dalam beberapa bulan terakhir, menyita dua kapal tangki minyak dalam waktu seminggu selama bulan April dan Mei.
Angkatan Laut Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka telah meningkatkan kehadiran mereka di Selat Hormuz sejak bulan Mei, mengacu pada peningkatan upaya Iran untuk menyita kapal-kapal komersial. AS mengatakan bahwa Iran telah “menyerang atau menyita” hampir 20 kapal semacam itu sejak tahun 2021.
“Kami tetap waspada dan siap melindungi hak navigasi di perairanyang penting ini,” kata Laksamana Muda Brad Cooper dari Amerika Serikat dalam pernyataannya.
Iran, yang dikenakan sanksi berat oleh AS setelah pemerintahan Trump secara sepihak meninggalkan kesepakatan nuklir, belum memberikan komentar mengenai insiden ini.