Liverpool Dikecam oleh Dua Legendanya Sendiri, Kenapa?
Berita Baru, Sepak Bola — Dua legenda Liverpool, yakni Dietmar Hamann dan Danny Murphy mengecam mantan klubnya, karena sebuah kebijakan klub yang merumahkan 200 staff pasca Premier League batal digelar pada akhir April depan.
The Reds yang terbilang sukses meraih keuntungan bersih sebesar 42 Juta Poundsterling pada musim lalu memutuskan untuk bersandar pada pemerintah mengenai pembayaran gaji para staffnya.
Manajemen Liverpool melakukan itu karena menyesuaikan dengan undang-undang ketenenagakerjaan Inggris. Dalam keadaan darurat, pemerintah bisa membantu 80 persen gaji pekerja, sementara Liverpool hanya cukup membayar sisanya.
Keputusan Liverpool pun memantik reaksi keras dari mantan pemainnya. Mereka menyebut bahwa The Reds tidak layak menerima pertolongan dari Negara, karena sangat mampu untuk menunaikan kewajibannya sendiri, yakni membayar staff dan para pekerjanya.
“Saya tercengang dengan kabar ini, bahwa @LFC memanfaatkan skema furlough untuk mengklaim 80 persen gaji staf nonpertandingan dari pemerintah,” tulis Hamann di akun Twitter resminya, sebagaimana dinukil oleh Goal International.
“Skema itu tidak diniatkan dan dirancang untuk ini. Hal ini jelas sangat berlawanan dengan moral dan nilai-nilai klub yang saya kenal selama ini,” tambah mantan gelandang Internasional Jerman yang berseragam The Reds pada 1999 hingga 2006 ini.
Di lain hal, Danny Murphy, melalui kolom yang ditulisnya di Daily Mail memberikan kritik terhadap kebijakan Liverpool. Menurut Murphy, skema furlough tidak berlaku untuk klub Premier League yang memiliki finansial lebih untuk membayar gaji para pemain, berikut staff dan para pekerja lainnya.
Tidak hanya itu, Danny Murphy juga merasa kesal, karena klubnya yang memanfaatkan momentum untuk terhindar dari krisis ekonomi. Dia berpandangan bahwa sebagai klub besar, Liverpool jauh dari apa yang diharapkannya. Murphy kemudian mengungkapkan kekecewaanya kepada manajemen Liverpool.
“Saya kecewa dengan keputusan Liverpool. Sebab ini bertentangan dengan semangat kebersamaan dan kesatuan yang selalu diidentikkan dengan klub, terutama lebih dari 30 tahun terakhir sejak Hillsborough,” kata Murphy.