Lebih dari 400 Proyek Transisi Energi akan Difinansialkan Senilai Rp300 Triliun
Berita Baru, Jakarta – Indonesia berencana untuk mendanai lebih dari 400 proyek transisi energi melalui Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan (Just Energy Transition Partnership/ JETP) dengan nilai investasi mencapai Rp300 triliun atau sekitar US$20 miliar. Hal ini diungkapkan dalam dokumen Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) yang telah diunggah resmi di situs jetp-id.org.
Pemerintah Indonesia memiliki target untuk mengurangi emisi karbon sebanyak 250 juta ton dari pembangkit listrik on-grid hingga 2030. Selain itu, porsi pembangkit listrik dari sumber energi baru dan terbarukan (EBT) juga diharapkan meningkat hingga 44 persen.
“Berdasarkan 1.000 proyek yang dikumpulkan dari 5 area fokus investasi (IFA), lebih dari 400 proyek akan menjadi prioritas pendanaan JETP yang membutuhkan investasi setidaknya US$67,4 miliar (setara Rp1.074 triliun),” demikian dokumen tersebut dikutip dari CNNIndonesia.com.
Dalam dokumen tersebut, diungkapkan bahwa dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) utama akan mengalami pensiun dini. PLTU Pelabuhan Ratu di Sukabumi, Jawa Barat, yang awalnya dijadwalkan pensiun alami pada tahun 2042, akan dipercepat menjadi tahun 2037, dengan membutuhkan investasi minimal sebesar US$870 juta atau sekitar Rp13,8 triliun. PLTU Cirebon-1, yang menyuplai listrik untuk Jawa, Madura, dan Bali, diharapkan untuk dihentikan operasinya pada tahun 2037, memerlukan investasi minimal US$300 juta atau sekitar Rp4,7 triliun.
Kepala Sekretariat JETP Indonesia, Edo Mahendra, menekankan bahwa transisi energi adalah kepentingan publik dan mengundang masukan dari masyarakat serta pihak terkait. “Kami membuka draf rencana investasi JETP dengan harapan dapat menjaring masukan sebanyak-banyaknya dari semua unsur dan lapisan masyarakat,” ujarnya.
Dokumen CIPP JETP akan diperbaharui setiap tahun untuk mencerminkan perkembangan ekonomi global dan prioritas pembangunan dalam negeri, serta mendukung implementasi kemitraan ini dengan baik. Masukan dari publik dapat diberikan hingga 14 November 2023.
Mohon dicatat bahwa angka dalam berita ini mengacu pada kurs Rp15.844 per dolar AS.