Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kim Jong Un mengawasi langsung peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasongpho-17, versi terbaru Hwasong-17, Kamis (24/3). Foto: KCNA.
Kim Jong Un mengawasi langsung peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasongpho-17, versi terbaru Hwasong-17, Kamis (24/3). Foto: KCNA.

Lawan Imperialis, Korea Utara Bersumpah Terus Tingkatkan Kemampuan Militer



Berita Baru, Pyongyang – Korea Utara bersumpah terus tingkatkan kemampuan militer di tengah dorongan sanksi yang diajukan Amerika Serikat dan sekutunya pada Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Hal itu dinyatakan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un saat ia mengunjungi langsung para pekerja yang terlibat dalam uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) pada Senin (28/3).

“Hanya ketika seseorang dilengkapi dengan kemampuan menyerang yang tangguh, kekuatan militer yang luar biasa yang tidak dapat dihentikan oleh siapa pun, seseorang dapat mencegah perang, menjamin keamanan negara dan menahan dan mengendalikan semua ancaman dan pemerasan oleh imperialis,” tegas Kim Jong Un dalam laporan media resmi KCNA.

Dalam pertemuan itu, Kim Jong Un bertemu dengan pejabat, ilmuwan, teknisi dan pekerja yang berkontribusi pada peluncuran rudal ICBM pada hari Kamis (24/3).

Kim Jong Un sendiri melihat secara langsung peluncuran Hwasongpho-17 tersebut, menyebut peluncuran itu adalah upaya untuk mencegah serangan ‘imperalisme AS’.

Diketahui, rudal ICBM Hwasong-17 tersebut dapat menargetkan wilayah AS.

Pada gilirannya, AS telah berusaha untuk menekan Korea Utara agar menyerahkan atau mengurangi persenjataan senjata nuklir dan ICBM-nya.

Namun Kim Jong Un mengatakan bahwa peningkatan persenjataan Korea Utara perlu dilakukan dan “tidak dapat ditukar atau dibeli dengan apa pun” serta akan dipegang teguh tanpa kebimbangan sedikit pun meskipun ada cobaan dan kesulitan yang keras.

Korea Utara akan terus membangun “kekuatan strategis yang lebih sempurna dan lebih kuat,” kata Kim, mengacu pada kekuatan nuklir negara itu.

Amerika Serikat mengatakan pada hari Jumat (25/3) bahwa pihaknya akan mendorong sanksi PBB terhadap Korea Utara untuk diperkuat atas “provokasi yang semakin berbahaya.”

Namun, China dan Rusia mengisyaratkan oposisi dan sebaliknya berpendapat agar tindakan tersebut dilonggarkan.

Untuk diketahui, Korea Utara mengatakan rudal yang diluncurkan hari Kamis (24/3) adalah ICBM Hwasong-17 yang di-upgrade, atau disebu Hwasongpho-17. Jepang dan Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa data penerbangan menunjukkan peluncuran itu terbang lebih tinggi dan lebih lama daripada tes ICBM Hwasong-17 pada tahun 2017.

Namun, para analis mengatakan bahwa liputan media pemerintah tampaknya mencoba untuk melewatkan cuplikan dari peluncuran sebelumnya. Kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan pada hari Minggu (27/3) bahwa pejabat intelijen di Seoul dan Washington percaya bahwa Korea Utara benar-benar menguji ICBM Hwasong-15 yang lebih tua dan sedikit lebih kecil.