Laporkan Kasus Omicron Transmisi Lokal Pertama, Thailand Akan Perketat Perbatasan

Berita Baru, Bangkok – Pemerintah Thailand berencana memberlakukan kembali karantina wajib bagi wisatawan asing karena kekhawatiran atas penyebaran Omicron, saat Kementerian Kesehatan Thailand pada Senin (20/12) mengumumkan satu kasus pertama penularan lokal varian  virus korona di negara tersebut.

Rencana itu diajukan oleh Menteri Kesehatan Thailand, Anutin Charnvirakul sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Omicron yang dikenal lebih cepat menular dibanding varian lain.

Anutin Charnvirakul mengusukan penghapusan aturan bebas karantina bagi pengunjung asing meskipun sudah divaksinasi lengkap.

Ia juga mendorong agar mereka tetap di karantina di hotel sebagaimana program “kotak pasir” yang hanya memungkinkan pengunjung melakukan pergerakan bebas di beberapa lokasi tertentu.

Berbicara di acara televisi Inside Thailand, Anutin mengatakan usulan itu didorong oleh kekhawatiran atas penyebaran Omicron, seraya menambahkan bahwa proposal itu akan segera dibuat untuk gugus tugas COVID-19 pemerintah.

Pernyataan Anutin tersebut datang setelah sebelumnya Thailand membuka kembali pengunjung asing pada November.

Pembukaan itu mengakhiri hampir 18 bulan kebijakan ketat untuk wisatawan asing yang menybabkan hancurnya industri pariwisata Thailand sebagai industri utama dan pendorong ekonomi utama, dengan sekitar 40 juta pengunjung pada 2019.

Thailand telah mendeteksi 63 orang terinfeksi varian Omicron sejauh ini, kata Anutin, dengan satu kasus transmisi lokal dan sisanya kasus impor.

Dalam sebuah konferensi pers harian Kementerian Kesehatan Thailand, disebutkan bahwa kasus pertama yang ditularkan secara lokal itu ditemukan pada seorang wanita Thailand yang dites positif Omicron setelah tertular virus dari suaminya.

Suaminya merupakan seorang yang berasal dari Kolombia, yang kembali ke Thailand dari Nigeria pada akhir November.

“Dia berpotensi menjadi orang pertama di Thailand yang mendapatkan Omicron dari pelancong luar negeri, suaminya, dan kasus penularan lokal pertama,” kata Chakrarat Pittayawonganon, pejabat dari Departemen Pengendalian Penyakit, seperti dikutip Reuters.

Baik suami maupun istri telah divaksinasi lengkap dengan vaksin AstraZeneca, katanya.

Pasangan itu memiliki satu kontak berisiko tinggi, seorang sopir taksi, yang sedang dikarantina dan menunggu tes coronavius ​​kedua pada hari Rabu, tambah Chakrarat.