Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kurangi Kekerasan Senjata, Biden akan Ambil Langkah untuk Senjata Printer 3G
(Foto: Reuters)

Kurangi Kekerasan Senjata, Biden akan Ambil Langkah untuk Senjata Printer 3G



Berita Baru, Internasional – Usai dua insiden penembakan massal, Presiden Joe Biden akan mengeluarkan perintah eksekutif yang bertujuan untuk mengurangi kekerasan senjata. Ia mengatakan pada hari Jumat (26/3), bahwa pemerintahannya sedang menjajaki kewenangan untuk mengambil tindakan terhadap senjata api yang dibuat menggunakan printer 3D serta senjata impor.

Sementara undang-undang kontrol senjata yang didukung Demokrat menghadapi perjuangan berat di Kongres AS karena oposisi dari Partai Republik, Biden dapat memutuskan untuk mengambil tindakan eksekutif di area tertentu tanpa persetujuan anggota parlemen.

“Kami sedang melihat, kewenangan apa yang saya miliki terkait dengan senjata impor – serta apakah saya memiliki kewenangan atau tidak,” kata presiden Biden kepada wartawan di Delaware.

Biden, seperti dikutip dari laporan Reuters, Sabtu (27/3),  juga menyebutkan bahwa, “senjata baru yang dibuat oleh peralatan 3D ini tidak terdaftar sebagai senjata sama sekali.”

Seringkali buatan sendiri, senjata yang dibuat menggunakan printer 3D telah menjadi sumber kontroversi. Beberapa negara bagian telah mencoba membatasi penjualan cetak biru yang menunjukkan kepada pengguna cara membuatnya.

Presiden, telah secara terbuka berkomitmen untuk mengambil tindakan yang tegas menyusul dua penembakan massal yang menewaskan total 18 orang di Georgia dan Colorado bulan ini. Ia juga mendukung tindakan pengendalian senjata, termasuk peningkatan pemeriksaan latar belakang pada pembeli senjata dan pelarangan senjata gaya serbu.

Sebagai bentuk komitmennya, Gedung Putih mengatakan pihaknya perlu meninjau tindakan potensial untuk memastikan dasar hukum yang kuat untuk sebuah kebijakan.

“Mereka harus melalui proses peninjauan,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan.

Psaki mengatakan, Biden akan menandatangani perintah eksekutif tentang senjata tetapi tidak mengatakan kapan. Ia menambahkan, “Kami harus mengatasi epidemi ini, mengatasi ancaman kekerasan senjata di banyak jalan. Dan dia akan melakukannya. Dia berkomitmen untuk melakukan itu.”

Selasa lalu, Biden mendesak Senat untuk menyetujui dua RUU yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin Demokrat pada 11 Maret yang akan memperluas pemeriksaan latar belakang pada pembeli senjata. Biden juga menyerukan pelarangan nasional terhadap senjata gaya serbu. Larangan sebelumnya telah berakhir pada tahun 2004.

Biden mengatakan pada Kamis bahwa mengesahkan langkah-langkah pengendalian senjata baru di Kongres adalah “masalah waktu.”