Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kunker Bupati Hery Nabit Disambut Demonstrasi, Warga Satar Mese: Tolak Panas Bumi Geothermal
Warga Satar Mese, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), sambut Kunker Bupati Hery Nabit dengan aksi demonstrasi. (Foto: Tangkap Layar)

Kunker Bupati Hery Nabit Disambut Demonstrasi, Warga Satar Mese: Tolak Panas Bumi Geothermal



Berita Baru, Manggarai – Warga Desa Lungar, Kecamatan Satar Mese, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyambut Kunjungan Kerja (Kunker) Bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit bersama rombongan dengan aksi demonstrasi.

Kunjungan tersebut dilakukan Hery pada hari ini, Senin (27/2). “Warga adat Pocoleok tolak kehadiran Bupati Manggarai Hery Nabit. Hery datang untuk sosialisasi geotermal,” tulis keterang video yang diunggah akun Instagram @flores.melawan

Dalam video itu terlihat banyak orang berdiri di jalan menyambut rombongan orang nomor 1 di kabupaten itu. Selain itu juga tampak bentangan spanduk dan terdengar warga berteriak ‘tolak-tolak’ ketika Bupati Hery berbicara dengan pengeras suara.

Terkait dengan hal ini, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Manggarai Heribertus Jelamu, kepada wartawan membenarkan aksi demonstrasi masyarakat Lungar, saat kunjungan kerja Bupati Hery. 

Namun kata Heribertus, masyarakat melakukan demo untuk menolak rencana dari pihak PT PLN untuk melakukan pengembangan pembangunan sumur panas bumi geothermal di Ulumbu, bukan warga menghadang dan menolak kehadiran Bupati. 

“Pak bupati ada kunjungan kerja ke Satar Mese. Tadi masyarakat demo tolak rencana dari PLN untuk pembangunan sumur panas bumi geothermal, bukan tolak kehadiran bupati. Jadi intinya bukan tolak kehadiran bupati,” ujarnya, dikutip dari pos.kupang.com.

Dikatakan Heribertus, dalam kesempatan itu juga sempat dilakukan diskusi dengan masyarakat di Kampung Lungar, Desa Lungar, namun masyarakat tetap pada pendirian untuk menolak pembangunan sumur panas bumi geothermal itu. 

“Sementara warga lainya ada yang pro dan ada juga yang kontra,” katanya.

Lebih lanjut Heribertus menyebut, meski pun ada pro dan ada kontra, namun pada intinya pemerintah tetap hadir untuk masyarakat. Meski demikian, ia menyayangkan terkait aksi masyarakat dengan demonstrasi itu. 

“Hanya mungkin caranya kurang terlalu bagus, kurang terlalu tampan seperti itu,” ujarnya.

Terpisah, berdasarkan rekaman wawancara Bupati Hery menerangkan, kunjungan kerjanya memang untuk menemui warga setempat guna mendengarkan pandangan dari masyarakat secara langsung.

Karena, Bupati Hery mengaku, selama ini mendapat banyak berita di media dan laporan dari stafnya terkair penolakan warga terhadap proyek Panas Bumi Geothermal. 

“Karena itu kami memutuskan untuk jalan ke tiap-tiap lokasi masyarakat untuk mengetahui suara-suara mereka. Tidak hanya mendengarkan suara-suara yang setuju tapi juga mendengarkan suara-suara yang tidak setuju tentu dengan alasan masing-masing,” terangnya.

“Kami punya prasangka baik, bahwa yang setuju maupun yang tidak setuju mempunyai alasan-alasan demi masa depan, kemudian demi keberlangsungan lingkungan dan lain-lain,” sambung Hery.

Nantinya kata Bupati, selanjutnya pihaknya akan komunikasikan dengan pihak PT PLN.  “Saya sebagai penanggung jawab dalam pembangunan di Manggarai juga perlu mengetahui kondisi lapangan secara riil,” ujarnya.

“Bahwa ada reaksi-reaksi, respons-respons dari masyarakat yang di luar dari dugaan kita, saya kira bagian dari normal saja. Yang perlu juga kita dengar, yang perlu juga kita serap dan jangan ditanggapi terlalu negatif,” tamnah Hery.

Selain itu, kata Bupati Hery, terkait dengan persoalan itu juga, ia telah memberikan arahan kepada Camat Satar Mese dan Kepala Desa setempat agar pintu komunikasi jangan ditutup tetapi harus tetap dibuka apapun bentuknya.

Langkah ini agar ditingkat bahwa, kata Hery,  juga bisa berkomunikasi dengan masyarakat yang menerima maupun yang menolak terkait program perluasan itu. 

“Usulan-usulan dan kekhawatiran-kekhawatiran itu nantinya akan dibahas Pemerintah Daerah mana yang menjadi tugas Pemerintah dan mana yang menjadi tugas PLN setelah kunjungan kerja selama 3 hari ke depan,” tegas Hery.