Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid menyambangi Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah. (Foto: Twitter @AlissaWahid)
Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid menyambangi Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah. (Foto: Twitter @AlissaWahid)

Kunjungi Wadas, Alissa Wahid Temui Warga yang Pro dan Kontra



Berita Baru, Jakarta – Putri Sulung Presiden Republik Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid menyambangi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah.

Alissa Wahid menegaskan bahwa kedatangan dirinya menemui warga Wadas untuk mendengar langsung apa yang telah terjadi di Desa Wadas. Baik dari pihak yang pro maupun yang kontra akan penambangan batuan andesit untuk bahan Bendungan Bener.

“Pertemuan dengan warga yang pro maupun yang kontra membuat saya dapat informasi dari tangan pertama: warga Desa Wadas” tulis  dalam akun Twitter pribadinya, @AlissaWahid, Sabtu (12/2).

Ia juga menyampaikan, setelah berbincang dengan warga tidak ada yang berubah dari pernyataan yang dibuat sebelumnya. “Dan tidak ada yg berubah dari pernyataan saya sebelum ini. Terkonfirmasi langsung. I stand by my statements,” terangnya

Ia juga mengaku sempat berdiskusi dengan Wakapolres Purworejo dan tim, Kabintal Kodam 4, Dandim Purworejo, Danramil Kecamatan Bener.

“Saya titip bapak-bapak untuk mengayomi warga tanpa membedakan yang pro atau kontra,” tukasnya.

Sebelumnya, Alissa Wahid melalui gerakan Gus Durian menolak secara keras tindakan represif aparat kepada warga di Desa Wadas.

Ia pun sempat meminta aparat kepolisian untuk membebaskan warga desa Wadas yang ditahan.

“Atas nama @GUSDURians, kami meminta Kapolda Jateng untuk membebaskan warga Wadas yang ditahan,” ucap Alissa dilansir dari Twitter pribadinya, Selasa (8/2).

Alissa juga meminta Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk menunda pengukuran tanah tersebut hingga dilakukan musyawarah dengan warga.

“Juga meminta kepada Gub Jateng pak @ganjarpranowo untuk menunda pengukuran dll sampai kita selesai bermusyawarah, dan menghindarkan clash antara rakyat dengan aparat Negara,” pungkas Alissa.