Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Presiden Suriah Bashar Assad Foto; Theguardian.cm
Presiden Suriah Bashar Assad Foto; Theguardian.cm

Kunjungan Bersejarah Presiden Suriah di Arab Saudi Sejak Perang



Berita Baru, Riyadh – Presiden Suriah Bashar al-Assad telah tiba di kota pelabuhan Jeddah, Saudi, pada Kamis (18/5), sebuah kunjungan bersejarah sejak kedua negara perang.

Kedatangan Presiden Assad, menurut Reuters, akan menghadiri KTT Liga Arab pada hari Jumat (19/5) setelah Suriah dikembalikan ke organisasi regional bulan ini, lebih dari 11 tahun setelah penangguhannya.

Al-Assad dan pemerintahannya dijauhi mulai tahun 2011 karena penumpasan brutal terhadap pengunjuk rasa oposisi dan perang yang menghancurkan berikutnya di Suriah.

Tetapi kedatangan presiden di Arab Saudi kelas berat pada hari Kamis adalah contoh terbaru dari upaya mayoritas negara Arab untuk sekarang memulihkan hubungan.

Negara tuan rumah sebelumnya adalah pendukung utama kelompok oposisi bersenjata yang berusaha menggulingkan al-Assad selama perang Suriah.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, Arab Saudi menyerukan dialog untuk mengakhiri konflik, yang telah menewaskan setengah juta orang dan menelantarkan setengah dari populasi Suriah sebelum perang.

Pasukan Al-Assad telah menguasai sebagian besar Suriah, berkat sekutu utamanya Rusia dan Iran, yang membantu menyeimbangkan kekuatan yang menguntungkannya.

Hubungan antara Suriah dan Arab Saudi bergolak sejak al-Assad menjabat pada tahun 2000 setelah kematian ayahnya dan mantan presiden, Hafez al-Assad.

Kedua negara memutuskan hubungan pada 2012. Pekan lalu, mereka sepakat untuk membuka kembali kedutaan mereka.

Langkah-langkah menuju reintegrasi Suriah ke dalam lipatan Arab kembali ke setidaknya 2018 ketika Uni Emirat Arab menjalin kembali hubungan dengan Damaskus.

Proses tersebut semakin cepat setelah gempa bumi mematikan melanda Suriah utara dan Turki selatan pada Februari, mendorong masuknya bantuan dari wilayah tersebut.

Setelah gempa, Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan mengatakan konsensus sedang dibangun di dunia Arab bahwa pendekatan baru ke Suriah yang membutuhkan negosiasi dengan Damaskus akan diperlukan untuk mengatasi krisis kemanusiaan.

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman telah mendorong perdamaian di wilayah tersebut, dan selama beberapa bulan terakhir, Arab Saudi telah meningkatkan hubungannya dengan Iran, memulihkan hubungan dengan Suriah dan semakin dekat untuk mengakhiri keterlibatan kerajaan selama bertahun-tahun dalam perang di Yaman.

Iran, pendukung utama pemerintah Suriah, menandatangani kesepakatan di China pada Maret untuk melanjutkan hubungan dengan Arab Saudi.

Hubungan Saudi-Iran yang diperbarui diharapkan memiliki efek positif pada negara-negara Timur Tengah di mana keduanya mendukung kelompok yang bersaing.