Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Saham Global

Krisis Saham Global, Orang-orang Kaya Rusia Kehilangan 15 Miliar Dolar Sehari



Berita Baru, Internasional – Pada hari Senin (9/3), pasar saham global anjlok drastis. Hal itu dikarenakan panic selling yang dipicu oleh kekhawatiran akan ancaman ganda dari wabah virus Corona serta karena adanya penurunan harga minyak setelah gagal mencapai kesepakatan mengenai pengurangan produksi minyak mentah di bawah kesepakatan OPEC+.

Menurut penilaian Bloomberg Billionaires Index (BBI), kondisi itu membuat orang-orang terkaya Rusia mengalami kerugian lebih dari 15 miliar dollar sehari.

Peringkat BBI dihitung sesuai dengan nilai saham di perusahaan-perusahaan tertentu yang dimiliki oleh para milarder kelas dunia. Indeks saat ini berisi 500 orang terkaya di dunia, termasuk 24 orang Rusia.

Orang-orang terkaya Rusia itu di antaranya adalah Vladimir Potanin, salah satu pemilik utama perusahaan pertambangan dan peleburan Norilsk Nickel. Potanin kehilangan 1,71 miliar dollar setelah kehancuran stok 9 Maret. Meski begitu, ia tetap bertahan menjadi yang terkaya di antara para miliarder Rusia dengan kekayaan 24,6 miliar dollar.

Pria terkaya kedua di Rusia adalah Vagit Alekperov, kepala dan pemilik bersama Lukoil. Ia kehilangan 1,9 miliar dollar.

Miliarder Rusia lainnya, Vladimir Lisin dan Alexei Mordashov, masing-masing kehilangan 1,05 miliar dollar dan 994 juta dollar.

Gejolak Pasar Saham

Gejolak Pasar Saham ini terjadi setelah kehancuran pasar saham internasional pada hari Senin lalu. Penyebabnya adalah ancaman ganda penyebaran virus Corona dan penurunan harga minyak setelah kegagalan produsen minyak OPEC+ untuk menyetujui pengurangan produksi yang lebih dalam.

Saham Eropa, termasuk yang di Inggris, Jerman, Italia, dan Prancis, anjlok 11-16,6 persen. Sementara perdagangan di bursa saham AS, Indeks S&P 500 (Standard & Poor’s 500) ketika dibuka, ternyata saham menukik tajam turun ke angka 7 persen dan memicu penurunan otomatis 15 menit. Melihat itu, bursa saham AS langsung dihentikan.

Virus Corana sendiri telah merenggut nyawa lebih dari 4.600 orang. Secara global, lebih dari 125.000 orang telah terinfeksi. Terkait dengan kondisi virus korona, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan status darurat dunia.


SumberSputnik News