Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Korut Ungkapkan Alasan Peledakan Kaesong

Korut Ungkapkan Alasan Peledakan Kaesong



Berita Baru, Internasional – Pemerintah Korea Utara atau Democratic People’s Republic of Korea (DPRK) melalui kantor berita negara menjelaskan alasan peledakan Kaesong atau kantor penghubung antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Peledakan itu dialukan karena Korea Selatan telah banyak “membual” dengan menyebarkan propaganda anti Korea Utara. Tidak hanya itu, Korea Utara bahkan menyebut Korea Selatan sebagai “Anjing Kampung”, tulis KCNA.

Dilansir dari The Guardian, saat ini Korea Utara memiliki momentum. Apalagi Kim Yo-jong, adik perempuan Kim Jong-un ikut melemparkan serangan verbal kepada presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, dengan mengatakan bahwa “Moon adalah boneka AS”.

Serangan personal tersebut muncul ketika Pyongyang berjanji akan mengirim tentara ke daerah-daerah dekat perbatasan Korea Selatan. Korea Utara menyebut pengirimana pasukan itu sebagai upaya untuk mencegah kelompok-kelompok pembelot yang menyebarkan propaganda anti-Kim di seluruh DMZ.

Namun demikian, penugasan kembali pasukan ke resor Gunung Kumgang di pantai timur dan kompleks industri Kaesong – yang terletak di utara perbatasan – akan memicu perusakan perjanjian yang dirancang untuk mengurangi potensi konflik antara kedua negara di sepanjang zona demiliterisasi (DMZ). Sebuah wilayah yang telah membagi Semenanjung Korea sejak akhir perang Korea 1950-53.

Juru bicara staf umum Tentara Rakyat Korea (Utara) mengatakan pasukan akan dikirim untuk melanjutkan semua jenis latihan militer reguler di kedua lokasi. Latihan militer juga akan dilanjutkan dengan membangun kembali pos jaga di daerah perbatasan dan membuka situs garis depan untuk memungkinkannya mengirim selebaran propaganda melintasi perbatasan Korea Selatan.

Langkah-langkah itu secara efektif dinilai akan membatalkan deklarasi Panmunjom, yang ditandatangani pada bulan September 2018 oleh Kim Jong-un dan Moon. Di mana keduanya setuju untuk menghentikan semua jenis permusuhan di daerah tersebut.

Sebagai tanggapan, Presiden Korea Selatan mengatakan pada hari Rabu (17/6) bahwa pihaknya tidak akan mentolerir provokasi Korea Utara, meskipun belum jelas apa yang tengah direncanakan Seoul.

Pernyataan tersebut, kembali menarik Kim Yo-jong untuk berkomentar tentang Moon. Kim Yo-Jong menyebut Moon “kasar” dan “tidak masuk akal”.

Pada hari Selasa (16/6), kantor berita KCNA menyebut alasan peledakan Kaesong sebagai sebuah refleksi dari kemarahan Korea Utara terhadap kelompok pembelot yang mengirim selebaran propaganda ke Korea Utara.

Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul, mengatakan penghancuran kantor penghubung adalah tindakan kekerasan politik. “Lambang yang menghubung keterlibatan antar-Korea (dalam perdamaian) telah berubah menjadi puing-puing,” tambahnya.

“Jika Pyongyang menciptakan drama sebanyak ini di atas selebaran, bayangkan apa yang telah direncanakan sebagai tanggapan terhadap latihan gabungan AS-Korea Selatan musim panas ini,” Leif-Eric Easley memperingatkan.