Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Korea Utara Tegaskan Tidak Berminat Sama Sekali Bertemu AS

Korea Utara Tegaskan Tidak Berminat Sama Sekali Bertemu AS



Berita Baru, Internasional – Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat, 4 Juli, Korea Utara mengatakan bahwa biarkan pemerintahan Presiden Trump tetap bersembunyi di rumahnya karena pihaknya tidak berminat sama sekali untuk memulai negosiasi nuklir.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Korea Utara Choe Son Hui dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor berita yang dikelola oleh pemerintah Korea Utara, KCNA, Sabtu (4/7).

“Kami tidak merasa perlu untuk bertatap muka dengan AS,” ujar Choe, mengutip KCNA (4/7).

Lalu pada hari ini, Selasa (7/7), Dirjen Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyatakan masih ada ‘sedikit’ pertemuan antara Korea Utara dan AS.

“Secara eksplisit sekali lagi saya katakan, kami tidak berminat untuk duduk berhadapan dengan AS,” tegas Kwon, dikutip dari KCNA (7/7).

Pernyataan dari Kwon itu muncul beberapa jam sebelum Stephen Biegun tiba di Korea Selatan pada hari yang sama, Selasa (7/7).

Isu terkait pertemuan antara Korea Utara dan AS muncul setelah Presiden Korea Selatan Moon Jae-In mengatakan pada minggu ini bahwa ia akan berupaya mempertemukan Korea Utara dan AS untuk melakukan pembicaraan sekali lagi sebelum pemilihan presiden AS pada November.

Namun Kwon menegaskan usaha Moon Jae-In untuk menjadi mediator itu akan sia-sia mengingat bagaimana hubungan Korea Selatan dan Korea Utara sedang tidak baik-baik saja.

“Pembicaraan [itu] tidak masuk akal … mereka [Korea Selatan] sepertinya punya telinga yang buruk atau memang terbiasa berbicara seenaknya,” kata Kwon.

Sejauh ini, antara Donald Trump dan Kim Jong Un baru bertemu tiga kali sejak Juni 2018 dalam upaya untuk membahas kontrol senjata nuklir. Namun pertemuan itu dirasa sia-sia.

Pada tanggal 27 Juni, Lembaga Perlucutan dan Perdamaian menerbitkan laporan yang menyatakan bahwa kegagalan dialog antara Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) dan Amerika Serikat (AS) adalah karena kesalahan AS.