Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tangkapan layar televisi Korea Utara yang menayangkan ICBM besar-besaran yang belum pernah dilihat sebelumnya di Pyongyang pada perayaan peringatan 75 tahun berdirinya Republik Rakyat Demokratik Korea, Sabtu, 10 Oktober 2020. Foto: KCNA.
Tangkapan layar televisi Korea Utara yang menayangkan ICBM besar-besaran yang belum pernah dilihat sebelumnya di Pyongyang pada perayaan peringatan 75 tahun berdirinya Republik Rakyat Demokratik Korea, Sabtu, 10 Oktober 2020. Foto: KCNA.

Korea Utara Kembali Tembakkan Rudal, Ancam Akan Memberikan Tanggapan Lebih Keras



Berita Baru, Pyongyang – Korea Utara kembali tembbakkan rudal balistik pada Kamis (17/11) sambil mengancam akan memberikan tanggapan militer yang lebih keras kepada Amerika Serikat dan sekutu jika meningkatkan kehadirannya di Semenanjung Korea.

Menurut militer Korea Selatan, dilansir dari Reuters, rudal balistik diluncurkan dari kota pantai timur Wonsan, Korea Utara, pada pukul 10:48 (0248 GMT), terbang 240 km (150 mil) ke ketinggian 47 km dengan kecepatan Mach 4.

Peluncuran terbaru terjadi kurang dari dua jam setelah Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui mengecam pertemuan puncak trilateral Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang, di mana mereka mengkritik uji coba senjata Pyongyang dan menjanjikan kerja sama keamanan yang lebih besar.

Pada pembicaraan tersebut, Presiden AS Joe Biden menegaskan kembali komitmen untuk memperkuat pencegahan yang diperluas dan membela kedua sekutu Asia itu dengan “kemampuan penuh”, termasuk senjata nuklir.

“Semakin tajam AS pada ‘tawaran pencegahan yang diperluas’ kepada sekutu-sekutunya dan semakin mereka mengintensifkan kegiatan militer yang provokatif dan menggertak … semakin sengit tindakan balasan militer DPRK (Korea Utara .red),” kata Choe dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh pejabat tersebut di kantor berita resmi Korea Utara, KCNA.

“AS akan sangat menyadari bahwa itu adalah perjudian, yang pasti akan disesalinya,” tambah Choe.

Militer Korea Selatan dan AS melakukan latihan pertahanan rudal setelah peluncuran terbaru Korea Utara, kata Kepala Staf Gabungan Seoul, yang mengecam keras hal itu.

“Kami mendesak penghentian segera rangkaian peluncuran rudal balistik Korea Utara, yang merupakan provokasi serius yang merusak perdamaian dan stabilitas,” kata kepala gabungan itu dalam sebuah pernyataan.

Choe mengatakan kegiatan militer Korut adalah “sah dan hanya perlawanan” terhadap latihan yang dipimpin AS.

Menteri Unifikasi Korea Selatan Kwon Young-se, yang menangani urusan intra-Korea, mengatakan Korea Utara mungkin akan menunda uji coba nuklirnya untuk beberapa waktu, mengutip jadwal politik dalam negeri China.

“Korea Utara juga telah mencapai beberapa efek politik dengan mengkodifikasi undang-undang nuklirnya pada Agustus, sehingga mungkin tidak memerlukan uji coba nuklir segera,” kata Kwon dalam wawancara dengan kantor berita Yonhap yang dirilis Kamis.