Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Korban tewas meningkat saat hujan lebat mengguyur India utara selama beberapa hari. Foto: AFP.
Korban tewas meningkat saat hujan lebat mengguyur India utara selama beberapa hari. Foto: AFP.

Korban Tewas Meningkat Saat Hujan Lebat Mengguyur India Utara



Berita Baru, New Delhi – Korban tewas meningkat saat hujan lebat mengguyur India utara selama beberapa hari hingga mengakibatkan tanah longsor dan banjir.

Pejabat setempat mencatat sedikitnya 41 orang tewas dan lebih dari selusin orang hilang.

Para pejabat di negara bagian Uttarakhand di Himalaya mengatakan 35 orang tewas dalam bencana tanah longsor pada Selasa (19/10) dan 6 orang tewas dalam insiden serupa sehari sebelumnya.

Tiga puluh orang dari mereka tewas dalam tujuh insiden terpisah di wilayah Nainital, wilayah yang paling parah terkena dampak bencana longsong dan banjir hingga beberapa bangunan rusak pada Selasa pagi setelah hujan sangat deras.

“Sejauh ini 30 orang dipastikan tewas, sementara banyak orang masih hilang,” kata pejabat senior sipil, Nainital Ashok Kumar Joshi kepada kantor berita AFP.

Joshi menambahkan beberapa daerah terpencil di wilayah perbukitan mengalami kerusakan luas akibat curah hujan yang tinggi.

Sementara itu, petugas sipil setempat yang lain, Pradeep Jain Lima mengatakan dari korban tewas berasal dari satu keluarga yang rumahnya terkubur oleh tanah longsor besar.

Prashant Jha, seorang jurnalis Times of India, mengatakan bahwa tentara, Pasukan Tanggap Bencana Nasional, dan pasukan tanggap bencana negara bagian semuanya berkontribusi pada upaya penyelamatan saat ini di Uttarakhand.

“Desa-desa yang terkena bencana sangat jauh untuk dijangkau dan jalan terputus,” kata Prashant Jha.

Prashan Jha menambahkan bahwa para pejabat mengatakan upaya penyelamatan akan memakan waktu setidaknya dua hingga tiga hari dan puluhan orang masih hilang.

Tanah longsor lain di distrik Almora utara menewaskan lima orang setelah batu-batu besar dan dinding lumpur menghancurkan dan menelan rumah mereka.

Pada Senin (18/10), tercatat sedikitnya enam orang lainnya tewas di dua distrik terpencil di negara bagian itu.

Atas bencana tersebut, pada Selasa (19/10), Departemen Meteorologi India memperpanjang dan memperluas peringatan cuaca, memprediksi curah hujan ‘lebat’ hingga “sangat deras” di wilayah tersebut selama dua hari ke depan.

Departemen Meteorologi India juga mengatakan beberapa daerah diguyur hujan lebih dari 400 mm (16 inci) pada hari Senin (18/10) hingga menyebabkan tanah longsor dan banjir.

Pihak berwenang memerintahkan penutupan sekolah dan melarang semua kegiatan keagamaan dan wisata di negara bagian itu.

Tayangan televisi dan video media sosial menunjukkan penduduk mengarungi air setinggi lutut di dekat danau Nainital, tempat wisata, dan Sungai Gangga meluap di Rishikesh.

Lebih dari 100 turis terjebak di dalam sebuah resor di Ramgarh setelah sungai Kosi yang meluap membanjiri beberapa daerah.

Tanah longsor adalah bahaya biasa di Himalaya utara India, tetapi para ahli mengatakan itu menjadi lebih umum karena hujan menjadi semakin tidak menentu dan gletser mencair.

Para ahli juga menyalahkan pekerjaan konstruksi pada bendungan pembangkit listrik tenaga air dan penggundulan hutan.

Pada bulan Februari, banjir bandang yang ganas melanda sebuah lembah terpencil di Uttarakhand, menewaskan sekitar 200 orang. Setidaknya 5.700 orang tewas di sana pada tahun 2013.

Ramalan cuaca juga telah memperingatkan lebih banyak hujan dalam beberapa hari mendatang di negara bagian selatan Kerala di mana banjir telah menewaskan sedikitnya 27 orang sejak Jumat (15/10).

Banyak bendungan di negara bagian itu mendekati tanda bahaya dan pihak berwenang mengevakuasi ribuan orang ke lokasi yang lebih aman saat sungai-sungai besar meluap.