Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

ilustrasi kekerasan seksual
Kekerasan seksual menyeret organisasi dan universitas Islam terpandang di Jawa Barat (freepik/vectorjuice)

KOPRI PMII Bandung Siap Menindak Tegas Kader Pelaku Kekerasan Seksual



Berita Baru, Daerah – Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri atau Korps PMII Bandung siap bertanggung jawab dan menjatuhkan sanksi kepada kader PMII Bandung yang diduga melakukan kekerasan seksual. Hal ini sebagaimana tertulis dalam pernyataan Pengurus Cabang Korps PMII Puteri Cabang Kota Bandung.

Dalam rilisnya, Ketua KOPRI Kota Bandung Imelda Islamiyati menyatakan, kasus kekerasan seksual di perguruan tinggi terjadi atas “nihilnya peraturan tentang penanganan dan perlindungan korban.” Sementara itu, peraturan yang ada belum mencakup pencegahan dan memberi perlidungan pada korban secara komprehensif.

PMII Bandung kekerasan seksual
Ilustrasi pelecehan terhadap perempuan (Shutterstock/RewireNewsGroup)

“Tidak ada alasan untuk tidak memberikan dukungan yang revolutif, membongkar stagnasi penyelesaian kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi. Perlindungan terhadap sivitas akademika adalah bagian dari implementasi moderasi beragama. Yakni, melindungi martabat kemanusiaan,” tulisnya.

Untuk itu, PC KOPRI Bandung menuntut perguruan tinggi mengusut tuntas setiap kasus yang terjadi kepada mahasiswa. Pihaknya juga akan bertanggung jawab penuh apabila salah satu kadernya menjadi korban dan pelaku. Mereka siap memberikan sanksi tegas dan hukuman seadil-adilnya.

Pelaku Diduga Kader Cabang PMII Bandung

Korps PMII Putri merilis pernyataan tersebut sebagai respon atas viralnya pelecehan yang disuarakan oleh penyintas melalui media sosial. Melalui akun Instagram @justliza00, korban menuliskan kronologi yang ia alami saat berkegiatan sebagai bagian dari organisasi kemahasiswaan di Jawa Barat.

Menurut pernyataan korban, kasus ini ditengarai terjadi pada Januari dan Februari 2021. Pelecehan terjadi berkali-kali di tempat berbeda. Ia telah mengadukan pada pihak senior, namun korban hanya dipertemukan dengan pelaku dalam forum yang tidak solutif.

Dilansir dari akun korban, pelaku pernah mengeluarkan pernyataan sikap sebagaimana dapat dibaca melalui tautan berikut.