Kontraktor Singapura Akan Bor Sumur Eksplorasi Migas di Papua
Berita Baru, Jakarta – Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) asal Singapura, Petrogas (Basin) Ltd., siap memulai pengeboran sumur eksplorasi Riam-1 di Lapangan Walio Barat, Blok Kepala Burung, Kabupaten Sorong, Papua Barat.
Penyelenggaraan pengeboran dilakukan bekerja sama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Sumur Riam-1 akan dibor secara berarah menggunakan PBL Rig 3 (750 HP) dengan rencana kedalaman akhir sumur mencapai 4.250 ftMD.
Kegiatan pengeboran eksplorasi ini bertujuan untuk menguji dan mengevaluasi potensi kandungan minyak dan gas (migas) pada Formasi Kais. Program pengeboran diperkirakan berlangsung selama 2 bulan ke depan.
Benny Lubiantara, Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, menyatakan komitmennya untuk terus mendorong program pengeboran sumur eksplorasi di kawasan timur Indonesia.
“SKK Migas dan KKKS terus mendorong program pengeboran sumur eksplorasi di kawasan timur Indonesia karena potensi minyak dan gas terbesar saat ini berada dikawasan tersebut,” kata Benny dalam siaran persnya yang dikutip dari Bisnis.com, Sabtu (22/7/20230).
Selain itu, Benny juga menegaskan pentingnya wilayah Sorong yang telah menjadi salah satu pusat produksi migas nasional. Di wilayah ini, telah memproduksi migas dalam jumlah besar dan menjadi tulang punggung produksi migas di Indonesia. Ia menyampaikan bahwa ke depannya, wilayah Sorong semakin strategis seiring upaya pemerintah dalam mendorong hilirisasi hulu migas dengan mengembangkan industri dalam negeri pengguna gas, termasuk rencana pendirian pabrik pupuk di Sorong.
“Ke depan wilayah Sorong akan semakin strategis, seiring upaya pemerintah mendorong hilirisasi hulu migas dengan mendorong tumbuhnya industri dalam negeri pengguna gas, termasuk rencana pendirian pabrik pupuk di Sorong,” ungkapnya.
Melihat potensi wilayah Sorong dan pengembangannya ke depan, SKK Migas berkomitmen untuk terus menggiatkan pengeboran sumur eksplorasi di sana. Benny menambahkan bahwa industri hulu migas telah siap untuk mendukung peningkatan cadangan migas nasional melalui pengeboran sumur eksplorasi yang lebih masif dan agresif pada tahun 2023.
Pada tahun 2023, target pengeboran sumur eksplorasi adalah sebanyak 57 sumur, meningkat sebesar 71 persen dibandingkan dengan realisasi pengeboran pada tahun 2022 yang mencapai 42 sumur.
“Masifnya program pengeboran sumur eksplorasi menunjukkan optimisme industri hulu migas terhadap potensi yang ada serta merupakan langkah nyata sebagai upaya untuk menemukan sumber cadangan migas baru,” kata Benny.
Hingga semester I/2023, sudah ada 11 sumur eksplorasi yang berhasil ditajak. Dari jumlah tersebut, 6 sumur telah menghasilkan penemuan dengan total sumber daya mencapai sekitar 216 MMBOE. Adapun sumur yang menghasilkan penemuan tersebut adalah sumur NSO XLLL-1, sumur Re-Entry Rimbo-1, sumur SEM-1X, sumur Helios D-1X, sumur Adiwarna-1X, dan sumur Re-Entry Lofin-2.