Imbangi Rusia, Rombongan Pertama Pasukan Militer AS Tiba di Polandia

Berita Baru, Warsaw – Di tengah perlombaan Rusia dan Barat dalam meningkatkan kehadiran militernya terkait konflik Ukraina, rombongan pertama pasukan militer AS tiba di Polandia pada Sabtu (5/2) di pangkalan militer Rzeszow, kota terbesar di sebelah tenggara Polandia.

“Seperti yang diumumkan, elemen pertama dari kelompok pertempuran brigade dari Divisi Lintas Udara ke-82 Angkatan Darat Amerika Serikat telah tiba di Polandia,” kata seorang juru bicara militer Polandia kepada Reuters.

Sumber militer Polandia mengatakan pasukan militer komando AS mendarat Jumat pagi hari di bandara Rzeszow-Jasionka saat pangkalan tersebut juga sedang mempersiapkan diri.

Pangakalan udara Rzeszow-Jasionka merupakan pangkalan yang dekat dengan perbatasan Polandia dan Ukraina.

Dalam tayangan televisi lokal, terlihat beberapa petugas sedang menyiapkan akomodasi sementara di G2A Arena di kota terdekat Jasionka dan beberapa pekerja terlihat membangun pagar di sekitar tempat tersebut.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden memerintahkan 3.000 tentara tambahan ke Polandia dan Rumania untuk memperkuat sayap timur NATO dan melindungi Eropa Timur dari dampak militer atas konflik Ukraina.

Sehubungan dengan jumlah pasukan yang tiba, sumber Angkatan Darat AS mengatakan sekitar 1.700 pasukan militer, terutama pasukan terjun payung dari Divisi Lintas Udara ke-82, akan dikerahkan dari Fort Bragg, Carolina Utara, ke Polandia “dalam beberapa hari ke depan”.

Sementara itu, satu skuadron Stryker yang terdiri dari sekitar 1.000 pasukan militer AS yang berbasis di kota Vilseck Jerman akan dikirim ke Rumania, dan pada hari Jumat (4/2), pasukan tambahan AS pertama telah tiba di Jerman, menurut rilis Pentagon.

Meski demikian, AS sudah mempunyai sekitar 4.5000 pasukan militer yang ditempatkan di Polandia.

Pada gilirannya, Rusia telah membantah rencana untuk menyerang Ukraina meskipun pihaknya telah menyiapkan lebih dari 100.000 pasukan militer di dekat perbatasan Ukraina.

Rusia mengatakan pihaknya bebas untuk mengerahkan militer di wilayahnya sendiri dan mengatakan akan mengambil tindakan militer yang tidak ditentukan jika tuntutannya tidak dipenuhi, termasuk janji NATO untuk tidak pernah mengakui Ukraina.

Rusia dilaporkan tengah mengirimkan 30.000 tentara dan senjata perang modern ke Belarusia untuk digunakan sebagai latihan “kekuatan nuklir tahunan Rusia”, kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg pada Kamis (3/1).

Pengiriman tersebut termasuk pengiriman senjata pertahanan canggih S-400, jet tempur SU-35, Rudal Iskander, dan pasukan khusus Spenznaz.