Konflik Nduga Sebabkan 3.397 Siswa Tidak Bersekolah
Beritabaru.co, Wamena – Konflik antara kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egainus Kogoya di Distrik Yal Kabupaten Nduga, berhadapan dengan TNI dan Polri telah mengakibatkan sekitar 39 ribu warga mengungsi. Para pengungsi berasal dari 11 distrik yang saat ini kosong ditinggal warganya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Nduga, Namia Gwijangge, menuturkan bahwa terdapat 3.397 siswa yang turut mengungsi dan tidak bersekolah.
“Rinciannya terdiri dari 3.108 siswa SD, 253 siswa SMP, dan 36 siswa SMA, termasuk juga guru-guru mereka yang ketakutan. Selama ini mereka bersekolah di sekolah darurat yang kondisinya sudah tidak layak”. Tutur Namia.
Menanggapi kondisi tersebut, Kementerian Sosial Republik Indonesia menyelenggarakan Rapat Kerja Penanganan Pengungsi Konflik Sosial Nduga, di Wamena, pada Senin (29/7). Rapat tersebut diselenggarakan bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Nduga, Kabupaten Jayawijaya, Komandan Distrik Militer, dan Kepolisian.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Dirjen Linjamsos) Kementerian Sosial, Harry Hikmat, memberikan perhatian khusus terkait kondisi yang menimpa para siswa.
“Pendidikan mereka jangan sampai terhambat”. Kata Harry Hikmat.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua, Ribka Haluk menegaskan bahwa bahan pokok bagi para pengungsi akibat konflik sosial di Kabupaten Nduga telah tersedia, dan akan segera didistribusikan.
“Kami sedang berkoordinasi dengan kepala daerah setempat agar bantuannya diarahkan langsung ke masyarakat yang terdampak konflik”. Kata Ribka.
Ribka menambahkan, pengungsi di sana menyebar di beberapa kabupaten yang ada di sekitar Nduga, yaitu Puncak, Jayawijaya, dan Lanny Jaya karena masih memiliki hubungan kekeluargaan. [Priyo Atmojo/Dafit]