Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Konferensi IEA, Indonesia Tegaskan Tingkatkan Energi Terbarukan
Menteri ESDM saat mengikuti konferensi IEA

Konferensi IEA, Indonesia Tegaskan Tingkatkan Energi Terbarukan



Berita Baru, Jakarta – Pemerintah menegaskan komitmen dalam meningkatkan energi bersih dengan memperluas pemanfaatan serta mendorong investasi energi terbarukan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat menjadi pembicara dalam pertemuan virtual International Energy Agency (IEA) Clean Energy Transitions Summit.

Pertemuan tersebut menghadirkan lebih dari 40 Menteri dari negara-negara yang mewakili 80% penggunaan dan emisi energi global.

“Untuk memenuhi permintaan energi, Indonesia telah menetapkan target 23% energi terbarukan dalam bauran energi pada tahun 2025. Kebijakan ini, dikombinasikan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi hingga 29% pada tahun 2030, merupakan jalan yang jelas menuju sistem energi yang lebih bersih,” ujar Menteri Arifin, Kamis (09/7).

Arifin juga mengungkapkan bahwa dengan adanya pandemi Covid-19, saat ini ekonomi dunia tengah menghadapi tantangan yang tidak mudah, mempengaruhi setiap sudut dunia dan menghambat pembangunan berkelanjutan dan transisi energi bersih.

“Oleh karena itu, selama masa yang penuh tantangan ini, produksi energi harus disesuaikan untuk menciptakan keseimbangan baru dan untuk meningkatkan proses transisi energi bersih,” jelas Arifin.

Untuk mencapai target dan mendorong investasi energi terbarukan, menurutnya pemerintah Indonesia saat ini sedang mempersiapkan Peraturan Presiden tentang Feed in tariff.

“Di saat yang bersamaan, Indonesia juga menggunakan potensi energi terbarukan untuk menyediakan pasokan energi bagi masyarakat di daerah terpencil dan terluar. Pemerintah juga menargetkan untuk mengganti semua pembangkit listrik tenaga diesel dalam tiga tahun ke depan,” paparnya.

“Kami sedang mencari terobosan untuk mengurangi emisi dari pembangkit listrik tenaga batubara. Salah satunya dengan mekanisme co-firing biomassa pada pembangkit listrik batubara untuk mengurangi emisi dan meningkatkan peran energi terbarukan. Kami juga berencana untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batubara tua dan menerapkan teknologi energi batubara ramah lingkungan,” imbuhnya.

Menurut Arifin biomassa sangat penting dalam proses transisi energi bersih Indonesia, mengingat biomassa adalah sumber energi terbarukan, dapat diolah dalam bentuk limbah dan sekaligus mengurangi emisi.

Saat ini, Indonesia tengah mempersiapkan fasilitas pemanfaatan limbah ke energi di 14 kota, mengintegrasikan pengelolaan limbah dan pembangkit listrik. Di samping itu, Indonesia juga meningkatkan pemanfaatan biomassa sebagai alternatif bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan industri.

“Dalam transportasi, kami saat ini sedang mengembangkan biofuel untuk secara bertahap mengurangi konsumsi bahan bakar fosil dengan memperkenalkan biodiesel dan membangun kilang hijau (green refinery) untuk memaksimalkan potensi minyak sawit (Fatty Acid Methyl Ester/FAME),” papar Arifin.